Pernah mengalami era dimana menabung itu mengasyikkan meski hanya bermodalkan celengan tanah liat yang bisa berupa ayam jago, katak dan kartun-kartun? Itulah celengan yang menjadi tempat untuk menyimpan sisa uang jajan. Senang rasanya mendengar suara uang logam recehan yang berbunyi di dalam celengan seraya menebak berapa jumlah uang yang ada di dalam. Terkadang juga memasukan uang kertas namun bila uang kertas kalau diguncang tak terasa nyaring.
Kakek Ano, 68 tahun, yang berasal dari Purwakarta masih menjual celengan tanah liat di pasar Jiung, Jakarta Pusat. Harganya pun cukup murah, yakni Rp35 ribu. Kesehariannya beliau menjual celengan berbagai bentuk, seperti ayam jago, katak, Doraemon dan lainnya. Beliau berdagang di pasara tersebut mulai dari jam 06.00 hingga 22.00 WIB.
Sejak 1983 kakek Ano sudah berjualan celengan tanah liat berkeliling sambil memikul dagangannya. Celengan tersebut beliau ambil dari kota asalnya di Purwakarta. Setelah celengannya sudah habis beliau kembali ke Purwakarta untuk menjenguk keluarga sekaligus mengambil celengan yang akan beliau jual kembali di pasar tersebut.
“Alhamdulilah lumayan laku berjualan di sana,” ucap kakek Ano saat ditanya oleh kami apakah di pasar Jiung jualan celengan tanah liat masih diminati. Kakek Ano selama di Jakarta tidur di pinggiran toko di pasar tersebut.
Pada April 2017 ini, kakek Ano menjadi salah satu target penerima donasi pada project 19. Kami menemuinya di pasar Jiung. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan sahabat KNJ atas bantuannya serta mendoakan agar diberikan panjang umur dan rezeki yang berlebih, amiiiin.
Di zaman sekarang ketika manusia sudah dimudahkan dengan teknologi bukan berarti celengan tanah liat harus dilupakan. Yuk sahabat KNJ mari membeli celengan tanah liat kakek Ano di pasar Jiung, Jakarta Pusat.
Editor: Eny Wulandari
No hp nya berapa pak
Mau beli celengan ayam dan bebek
Halo kak Hari. Maaf sebelumnya baru balas. Beliau tidak punya nomor HP sayangnya.Jadi kalau mau beli silahkan saja ke tempat beliau jualan ya. Letaknya di depan arah masuk pasar malam Jiung, yang dari arah jalan H. Ung dan Palazo depan. Beliau jualan selalu di situ tiap malam, termasuk Sabtu dan Minggu. Kalau beliau tidak ada berarti lagi pulang kampung sekalian beli celengan lagi. Terima kasih ya kak untuk perhatiannya bagi kakek Ano.