Salah satu sosok mulia target eksekusi Ketimbang Ngemis Jakarta project ke-35 bernama nenek Cimah. Usia beliau 68 tahun, berasal dari Sumedang. Suami nenek sudah lama meninggal. Nenek memiliki dua orang anak, satu orang tinggal di Sumedang yang kini menderita sakit stroke, sedangkan seorang anak yang lainnya ada di Jakarta bekerja sebagai penjual nasi.
Di Jakarta nenek tinggal seorang diri, di sebuah rumah kontrakan yang terletak di pinggir jalan dengan harga sewa Rp300 ribu per bulan. Sedangkan untuk biaya listriknya sebesar Rp100 ribu per bulan. Dalam rumah kontrakan yang relatif kecil inilah nenek tidur sekaligus membuka usaha. Tidak ada kamar mandi di dalamnya. Nenek akan menumpang di rumah pak RT tiap kali ingin mandi dan mencuci baju.
Sudah sejak 1982 nenek membuka usaha warung yang berlokasi di Jalan Kesatrian 1 Jakarta Timur ini. Saat kami menemui nenek di kontrakannya, tidak banyak barang yang nenek jual, hanya ada beberapa air mineral dan mie instant. Pendapatan yang nenek peroleh berkisar antara Rp80 ribu sampai 110 ribu per hari. Uang tersebut nenek pergunakan untuk membayar sewa kontrakan, membeli kebutuhan hidup sehari-hari, dan juga sebagai modal membeli barang-barang yang akan nenek jual di warungnya kembali.
Alhamdulillaah, nenek sangat bersyukur dan berterima kasih atas donasi uang tunai, sembako, pakaian, dan alat sholat dari sahabat KNJ dan para donatur. Donasi ini akan nenek manfaatkan untuk melunasi tunggakan sewa kontrakan yang belum nenek bayar selama dua bulan lamanya. Juga untuk membayar hutang yang nenek pergunakan sebagai modal warung. Belakangan nenek pun mengalami sakit perut, semoga bisa membantu biaya periksa ke dokter.
Editor: Eny Wulandari