Sosok mulia kali ini adalah kakek pedagang opak, beliau biasa dipanggil Wa Ulung. Salah satu target project Desember ini telah berusia 76 tahun. Ia menghuni sebuah kontrakan yang disediakan oleh agen opak bersama para pedagang opak lainnya di daerah Jalan Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kakek ini tinggal dalam kontrakan sederhana tanpa beralaskan kasur tempat ia biasa tidur tiap hari. Keluarganya sekarang berada di Majalengka, di kampung halaman Wa Ulung. Istri beliau tinggal bersama kedua anak serta cucunya di kampung halaman. Istri Wa Ulung juga ikut membuat opak yang disetorkan pada agen opak lalu dijual kembali oleh Wa Ulung dan para pedagang opak lainnya di Jakarta.
Usia beliau yang tak muda lagi tidak serta merta mengurangi semangat beliau berdagang mencari nafkah untuk keluarga. Beliau biasanya berjualan opak di Bazzar Attahir, Tebet, Jakarta Selatan, setiap Sabtu. Sedangkan pada Minggu beliau berjualan di sekitar Kampung Melayu, Pasar Rumput, dan Jatinegara.
Setiap harinya opak yang terjual kadang tidak menentu, kadang bisa 200 ikat opak atau bahkan kurang. Masing-masing seikat opak tersebut berisi delapan buah opak. Wa Ulung hanya mendapat untung Rp1.000 untuk setiap satu ikat opak yang terjual.
Semoga donasi uang dan sembako dari sahabat KNJ yang telah disampaikan bermanfaat untuk Wa Ulung dan Wa Ulung diberikan kesehatan serta kelancaran rezeki setiap harinya. Aamiin ya robbal’alamiiiiin. Semoga semangat kerja keras Wa Ulung melecut kita sebagai generasi muda untuk pantang mengemis.
Editor: Eny Wulandari