Sosok mulia atau solia terakhir dalam project eksekusi Maret 2023 bernama kakek Dargo, 70 tahun. Setiap hari, kakek menjual ubi rebus dan jagung di sekitar kampus UNINDRA dan sekitar Condet, Jakarta Timur.
Bermodalkan Rp150 ribu, setiap pagi kakek membeli jagung dan ubi di pasar. Dalam sehari, kakek biasanya menjual 45 buah jagung dan 10 ubi. Dagangan kakek hanya dibanderol Rp5 ribu per buahnya. Kakek berjualan dari jam 1 siang sampai jam 10 atau 11 malam.
Beliau menetap di Jakarta sejak tahun 80an. Untuk menjual ubi rebus dan jagung ini, tidak jarang beliau berutang jika dagangannya tidak laku. Kalau dagangannya tidak habis, kakek biasanya memberikan ke orang lain dengan gratis. Dalam sehari kakek hanya mendapatkan antara Rp40 dan 50 ribu.
Kakek dan istrinya tinggal di kontrakan dengan biaya Rp500 ribu per bulan. Melihat perjuangan suaminya yang tak kenal lelah itu, istri kakek pun tidak tinggal diam. Beliau berjualan kue di dekat rumah. Kakek kerap mengeluhkan kaki dan lambungnya yang sakit karena telat makan. Beliau juga merasa matanya sudah mulai buram ketika melihat. Kakek hanya bisa berobat ke klinik karena kakek tidak punya BPJS. Sehingga, beliau akan berobat setelah uangnya terkumpul.
Editor: Eny Wulandari