what's on|

Betapa bahagianya jika semua panca indera yang kita miliki berfungsi dengan baik. Begitu pula yang dirasakan oleh kakek Hasanudin atau yang akrab dipanggil kakek Udin. Kakek berusia 72 tahun ini merasa bahagia saat tim KNJ menghubungi beliau untuk melakukan operasi katarak kedua dengan harapan dirinya bisa melihat kembali dengan normal seperti dulu.

Sebelumnya beliau sudah pernah menjalani operasi katarak untuk mata kanannya. Dalam operasi tersebut, baru mata kanannya saja yang berhasil dioperasi sedangkan yang kiri belum. Operasi mata kiri beliau baru dapat dilakukan saat ada kegiatan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Baituzzakah Pertamina (BAZMA) yang menggandeng Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) pada November 2016.

Kakek Udin memiliki asa untuk mendapat hidup yang lebih baik di Jakarta.  Aktivitas kakek lansia ini sehari-harinya adalah berjualan balon dengan berkeliling di sekitar tempat tinggalnya, yakni di daerah Plumpang, Jakarta Utara. Kakek Udin menempati rumah petak kecil dengan seorang temannya.

Kepada tim KNJ Kakek Udin menceritakan ihwal kerjanya sehari-hari. Ia menceritakan sebelum berjualan balon ia sempat menjajakan rokok. “Dulu mah bapak jualan rokok tapi karena sudah tidak bisa lihat, jadi susah jualannya, kalau balon kan gede, jadi kelihatan”, tukasnya. Katarak telah membatasi geraknya dan menjadi sebab ia beralih jenis barang dagangan yang dia tawarkan.

Ada beberapa tahap yang harus dilalui kakek Udin untuk dapat menjalani operasi katarak. Pertama-tama, kakek Udin mendaftar terlebih dahulu sebagai pasien operasi pada 21 November 2016 yang diwakilkan oleh tim KNJ. Pada hari berikutnya, kakek Udin dengan tim KNJ diminta untuk melakukan screening sebagai pengecekan awal guna mengindentifikasi sejauh mana sakit katarak yang dialami oleh beliau.

Setelah dilakukan screening, dokter tidak langsung melakukan tindakan operasi. Kakek Udin diminta untuk kembali ke rumah dan melakukan operasi pada Sabtu, 26 November 2016 pukul 09.00 WIB.

Pada hari H operasi, tim KNJ melakukan penjemputan di kediaman kakek Udin. Kami langsung menuju RSPJ yang jaraknya tidak begitu jauh dari kediaman beliau, hanya sekitar 45 menit. Saat sampai di lokasi, kami menuju ke pos satpam untuk melakukan pelaporan awal yang kemudian diberi nomor antrian operasi. Setelah menunggu di ruang yang telah disediakan akhirnya kakek Udin dipanggil untuk melakukan tindakan operasi katarak.

Operasi berjalan kurang lebih dua jam, setelah itu kakek Udin sudah boleh pulang dan diharuskan kontrol kembali pada esok hari untuk memastikan apakah perban sudah boleh dilepas atau belum.

Kontrol sudah dilakukan kakek Udin dua kali selepas masa operasi pada 27 November 2016 dan 3 Desember 2016. Keadaan mata kakek Udin semakin membaik. Pada kontrol kedua atau terakhir, kakek Udin melakukan pemeriksaan visus, yaitu memeriksa ketajaman penglihatan dengan menggunakan bagan yang terdiri dari huruf dan angka.

Alhamdulillah, penglihatan kakek Udin semakin membaik dan menunjukkan kemajuan saat dilakukan tes menggunakan bagan. Hal yang membuat kami tersentuh saat selesai kontrol terakhir kali adalah beliau tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. Ada pernyataan yang membuat tim KNJ tertegun, “Saya mah tidak apa-apa dagangan ga’ laku, yang penting saya bisa melihat, bisa lihat kemana-mana, ga’ susah jalannya juga”.

Mata merupakan organ vital bagi seseorang. Keberfungsiannya sangat bermanfaat untuk menopang kelangsungan hidup. Kesehatan mata sangat tidak ternilai harganya. Masih banyak kakek Udin yang lain yang membutuhkan uluran tangan kita semua.

Penulis: Dewi Lathifah
Editor: Eny Wulandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window