Sosok mulia atau solia selanjutnya dalam project eksekusi ke-60 adalah nenek Wastirah, 81 tahun. Nenek Wastirah mengisi usia senjanya untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sekaligus mencicil utang untuk mengobati anak dan cucu beliau.
Nenek tinggal seorang diri di kontrakan di Jalan Musyawarah RT 6/RW 9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kondisi kontrakan beliau cukup memprihatinkan. Sehari-hari, nenek Wastirah mencari barang bekas atau rongsokan, seperti kardus, plastik, dan lainnya. Setelah terkumpul, beliau menjualnya ke pengepul. Nenek Wastirah biasanya berkeliling mencari rongsokan di daerah Pasar Kembang, pasar kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Jalan Panjang.
Beliau biasanya mulai bekerja dari jam 5 atau jam setengah 6 pagi. Apabila mendung, beliau mulai berangkat bekerja antara jam 1 hingga 3 sore. Saat hujan, beliau tidak pergi mencari barang rongsokan.
Penghasilan yang beliau dapatkan tidak menentu, tergantung dari hasil rongsokan yang beliau dapatkan. Untuk botol Aqua, misalnya, dihargai Rp2 ribu per kilogram sedangkan kardus atau kertas dihargai Rp1.300 per kilogram.
Donasi dari sahabat dan donatur KNJ sangat berarti buat beliau. Selain pendapatan yang tidak menentu, nenek teramat membutuhkan bantuan tersebut untuk membayar kontrakan dan utangnya. Nenek baru saja mendapatkan musibah karena sebanyak delapan orang, terdiri dari cucu dan anaknya telah keracunan makanan akibat memakan makanan yang diberikan oleh orang. Nenek meminjam uang sebesar Rp5 juta untuk mengobati anak dan cucunya yang keracunan. Nenek membayar utangnya dengan menyicil per minggu sebesar Rp325 ribu.
Nenek mempunyai tiga orang anak yang sudah berkeluarga dan tinggal di kampungnya di Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Nenek dan suami sudah berpisah sejak lama. Nenek memilih tinggal di Jakarta karena penghasilan di Subang sebagai penjual pecel tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Selain itu, nenek tidak ingin merepotkan anak-anaknya yang juga mengalami kesulitan ekonomi.
Alhamdulillah donasi untuk nenek Wastirah sudah tersampaikan pada Minggu, 5 Juni 2022. Beliau sangat berterima kasih dan tidak lupa mendoakan para donatur dan sahabat KNJ.
Editor: Eny Wulandari