Kalian dapat ajakan berlibur ke pulau Tidung tetapi takut air atau tidak bisa berenang? Jangan kehilangan ide. Sebab kalian tetap bisa menikmati masa asyik tersebut meski tidak berbasah ria atau nyebur buat snorkeling. Yuk disimak pengalaman salah satu relawan KNJ yang satu ini:
1. Ombak, angin laut, goyangan kapal
Benamkan diri menikmati pemandangan yang tidak setiap hari kalian lihat. Birunya air laut lalu kapal yang bisa bergoyang ke kiri dan ke kanan mengikuti irama ombak. Jangan lupa rasakan sensasi angin laut yang kencang ganas menerpa wajah dan rambut atau jilbab kalian.
Jangan sepelekan kedahsyatan air di Teluk Jakarta loh. Walau terhitung laut yang sibuk dengan banyak kapal bermuatan besar mau pun kapal tradisional, Teluk Jakarta tetaplah laut dengan ombak yang bisa dibilang cukup mengerikan. Dalam perjalanan pulang dari pulau Tidung menuju ke dermaga Kali Adem, misalnya, kapal yang sarat muatan cukup sering ‘bergoyang’ dimana sisi kiri lebih berat dibandingkan dengan sisi kanannya. Walhasil cukup menegangkan berada di kapal tersebut.
Yang kami maksud di sini benar-benar diresapi secara mendalam loh ya. Kalau bisa jangan sering merekam semua yang dilihat melalui lensa kamera. Menyimpan dalam otak dan terutama hati akan lebih awet. Termasuk merasakan dag dig dug ikut ‘berdansa’ mengikuti goyangan kapal ke kanan dan ke kiri, juga saat mesin kapal berhenti sebab menunggu kawan kalian snorkeling.
2. Memfoto teman yang sedang snorkeling atau bermain banana boat
Berlibur tak bisa menghentikan dirimu untuk berbuat baik, sahabat KNJ semuanya. Saat teman yang lain sedang sibuk menjelajahi keindahan laut dengan snorkeling maka kamu bisa memfoto mereka saat bergaya di atas air.
Biasanya teman-teman akan meminta untuk difoto satu per satu buat dipamerkan di media sosial mereka. Permintaan kecil yang bisa berarti luar biasa bagi mereka dan pastinya membuatmu berlimpah peluang meraih pahala. Belum lagi kalian jadi semakin akrab dari biasanya.
Jangan lupa untuk memvideokan aksi kawan-kawan kalian selama snorkeling ini. Teman kalian akan senang melihat aksi mereka terekam kamera dan kalian pun turut bahagia tindakan sekecil kalian bisa membuat orang lain girang. Sama-sama gembira!
3. Foto sendiri sampai puas
Saat yang lain seru-seruan bermain banana boat atau aneka permainan air lainnya, kamu bisa memanfaatkan momen ini untuk puas-puasin diri berfoto ria di Jembatan Cinta yang memang cukup cantik dan bersih buat dijadikan poin eksistensi diri alias narsis.
Berhubung waktu kalian cukup panjang maka kalian bisa habis-habisan coba beragam gaya dengan pindah-pindah tempat. Mulai dari menghadap ke pulau di seberang dari samping hingga meringis menghadap kamera. Belum lagi pose gaya dua jari yang sangat mendunia tersebut di tangga pertama Jembatan Cinta. Sementara yang lain menjadikan main di air sebagai momen besar yang paling ditunggu maka kalian yang takut air pun dapat membuat kesempatan memaksimalkan berfoto di Jembatan Cinta dan di depan jembatan tersebut sebagai pengalaman yang sangat menyenangkan. Hal sederhana yang tetap jadi sangat membahagiakan bagi diri kalian sendiri.
4. Menikmati pulau Tidung Kecil
Matahari yang enggan nongol di pagi hari saat kami ke sana pada 6-7 Mei 2017 tak mengurangi keceriaan kami. Kami pun melintasi jembatan yang cukup panjang menuju pulau Tidung Kecil, yang sebenarnya merupakan pulau hasil dari reklamasi. Di beberapa poin kami sempat melihat terumbu karang yang terlihat jelas. Hati kami ‘melompat’ tatkala menyaksikan sekawanan ikan menyembul dari balik air yang tenang, tidak seperti saat Sabtu sore kami ke sana. Sayang kebersamaan ikan tersebut alfa tertangkap oleh kamera kami.
Foto-foto, baik sendiri mau pun berkelompok, sudah jadi agenda kami sebelum balik ke Jakarta. Lalu ngobrol santai sambil menikmati pop mie atau minum air mineral di bangku kayu yang tertanam di pasir juga jadi momen tak terlupakan.
Takut air tapi tetap berani dong kalau hanya mencipratkan kaki di pinggir pantai? Nah jika iya, kalian bisa melakukannya di pulau Tidung Kecil ini loh. Sambil melihat lalu memegang keong yang terdampar. Lalu merasakan kaki yang pelan demi pelan terbenam ke dalam pasir. Desiran angin pantai pagi yang dingin nan segar plus hamparan laut yang sangat kalem bisa menenangkan hati dan pikiran jika benar-benar membiarkan diri hanyut sejauh dan sedalam mata memandang.
Jadi tak lagi bingung bagaimana caranya menghabiskan liburan di pulau Tidung tanpa kena air kan? Silahkan dicoba sahabat KNJ semuanya!
Editor: Eny Wulandari