Pernahkan engkau bertanya akan seperti apa hidupmu jika engkau diberi umur panjang hingga melebihi 75 tahun?
Mungkin bayanganmu yang juga gambaran ideal kebanyakan orang seperti ini. Rumah yang sudah menjadi hak milik pribadi. Uang pensiun yang terus mengalir setiap bulannya. Hari-hari yang diisi dengan bermain dengan cucu atau melakukan hobi yang disukai. Bekerja hanya untuk mengisi waktu luang agar tidak terkena stroke.
Kenyataannya, tidak semua orang menikmati hari tua seperti di atas. Statistik dari KNJ sedari project 1 pada Juni 2015 hingga project 15 pada Desember 2016 menunjukkan mayoritas sosok mulia atau solia selama 15 project tersebut berumur melampaui 75 tahun. Di umur yang bisa dibilang idealnya untuk beristirahat ini, sekitar 51 solia dari total 135 solia masih berjuang mencari nafkah halal untuk keluarganya. Tubuh renta tak menjadikan mereka berpangku tangan lalu meminta belas kasih orang lain.
Secara terperinci, 37,78% dari keseluruhan 135 solia dalam 15 project tersebut berusia lebih dari 75 tahun. Disusul pada tempat kedua oleh solia berusia 71 – 75 tahun sebanyak 20,74%, urutan ketiga ditempati solia berusia 66 – 70 tahun sebanyak 18,52% dan seterusnya. Lalu, 12,59% ditempati oleh solia berumur 61 hingga 65 tahun; 4,44% ditempati oleh solia berusia 56 hingga 60 tahun; 4,44% ditempati oleh solia berumur 51-55 tahun dan hanya 1,48% ditempati oleh solia berusia kurang dari 50 tahun.
Salah satu contoh solia yang berusia di atas 75 tahun adalah mbah Suminah, sekitar 80 tahun. Sehari-hari beliau berjualan makanan untuk anak sekolahan, seperti nasi goreng, nasi kuning, risol, telur asin dan sebagainya. Nenek hebat ini telah menerima donasi dari donatur dalam project Desember 2016.
Nenek Suminah mewakili mereka yang masih berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah fakta banyak anak muda yang bermalas-malasan. Kita juga sering menjumpai dimana yang sehat meminta-minta dan yang sakit giat bekerja dan kita sering menjumpai dimana yang kaya acuh terhadap mereka dan yang miskin mengharapkan kemurahan hati orang-orang untuk membeli jualannya.
Mari mencontoh semangat kerja ke-51 solia tersebut, kawan-kawan. Jangan mau kalah dengan nenek Suminah dan mereka yang walau sudah tua namun masih teguh bekerja.
Editor: Eny Wulandari