Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Tetap perlu bagi kami membagikan daftar sepuluh sosok mulia atau solia calon penerima target bantuan dari donatur dan sahabat KNJ untuk April 2021 (project eksekusi ke-53). Hal ini meskipun proses penyerahan donasi telah dilakukan Minggu, 4 April 2021.

Kami beruntung ada sembilan volunteer yang membantu kami dalam mensurvei calon penerima donasi di bawah ini. Ke-9 volunteer tersebut sebelumnya telah mendaftar open recruitment yang kami buka sebelumnya.

Adapun ke-10 target solia tersebut yakni:

Kakek Maat

  1. Kakek Maat, 65 tahun, mengumpulkan kardus bekas. Beliau biasa beristirahat di seberang RSIA Budi Jaya, Menteng, Jakarta Pusat. Beliau tidak mempunyai tempat tinggal.

    Nenek Mery

  2. Nenek Mery, 72 tahun, menjual kudapan dan cemilan di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, berseberangan dengan Kopi Jhonny mulai jam 09.30 hingga 17.30 WIB.

    Kakek Rawu

  3. Kakek Rawu, 70 tahun, menjual tisu bersama cucunya di bawah halte Transjakarta Rawa Penas, Kalimalang yang mengarah ke Prumpung ke UKI.

    Kakek Anshori

  4. Kakek Anshori, 71 tahun, menjual cilok di sekolah sekitar Kramat Jati. Beliau mengontrak bersama anaknya.
  5. Nenek Rumili, 60 tahun, menjual minuman di atas trotoar jalan (dekat putaran balik arah hendak masuk ke Condet, Jakarta Timur).

    Kakek Andi

  6. Kakek Andi, 88 tahun, menjual es campur di daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Rumah beliau di gang Kober kecil, Rawa Bunga, Jakarta Timur.

    Nenek Ratna

  7. Nenek Ratna, 66 tahun, menjual Yakult keliling di daerah Condet, Jakarta Timur.

    Kakek Sukatno

  8. Kakek Sukatno, 62 tahun, menjual balon secara keliling. Setiap hari kakek berjualan dengan berjalan kaki dari rumahnya di Kampung Salo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, hingga Cengkareng, Jakarta Barat.

    Nenek Barkun

  9. Nenek Barkun, 60 tahun, mengumpulkan botol plastik. Beliau tinggal di Jalan Masjid Al Istiqomah, Duri Kosambi, Jakarta Barat.

    Kakek Mintarji

  10. Kakek Mintarji, 90 tahun, menjual bantal dan guling di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat.Penulis dan editor: Eny Wulandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window