Sosok mulia atau solia berikutnya adalah kakek Ujang, 66 tahun. Beliau berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Sehari-hari, beliau menjual tahu Sumedang dengan memikul keranjang di depan SMP 85 Jakarta Selatan. Kakek tetap bekerja dan tidak mau membebani anaknya.
Kakek tinggal di pabrik pembuat tahu tersebut di daerah Kampung Rambutan. Setiap hari kakek harus naik angkutan umum untuk berjualan. Saat ramai pembeli, penghasilan beliau Rp100 ribu per hari namun itu tidak ada laba bersihnya. Kakek harus menyetor ke pabrik tahu Rp35 ribu per keranjang. Kakek membawa dua keranjang sehingga maksimal setoran sehari adalah Rp70 ribu. Ada kemungkinan kakek masih nombok apabila dagangan sepi.
Karena tinggal di pabrik pembuat tahu, tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya sewa kontrak. Kakek dalam kondisi sehat. Sebelumnya, beliau berkeliling menjual tahu tetapi lantaran usia sudah lanjut, beliau mangkal di sekitaran depan SMP 85 Jakarta Selatan.
Kakek masih rutin pulang ke Sukabumi karena istri berada di sana. Ada uang atau tidak ada uang, tiap bulan kakek tetap pulang ke Sukabumi untuk bertemu istrinya dengan menggunakan moda transportasi paling murah. Terima kasih banyak sahabat dan donatur KNJ atas perhatian dan bantuannya untuk kakek Ujang dan keluarga.
Editor: Eny Wulandari