Di tengah hiruk pikuk ibukota, kakek Taswan, 78 tahun, menekuni profesi yang cukup jarang kita jumpai. Ya, beliau menawarkan jasa cangkul di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Beliau tinggal di sebuah lahan kosong yang cukup luas dengan mendirikan sebuah bedeng.
Lahan yang beliau tempati merupakan milik salah satu warga di daerah tersebut. Ketua RW setempat mempersilahkan beliau menempati lahan tersebut supaya tidak menjadi tempat pembuangan sampah.
Kami bersyukur bisa bertemu dengan beliau untuk menyerahkan titipan donasi dari donatur dan sahabat KNJ dalam project eksekusi Juni 2021 lalu. Saat ke sana, kakek sedang membersihkan rumput di area bedeng tersebut.
Pendapatan beliau tidak menentu, terkadang bisa mencapai Rp100 hingga Rp150 ribu tetapi pernah tidak mendapatkan sama sekali. Semenjak istri beliau meninggal dunia, kakek hidup sendiri sebab pasangan ini belum dikaruniai keturunan. Tak jauh dari beliau tinggal, kakek dikelilingi oleh beberapa saudara.
Selain menawarkan jasa tersebut, beliau menjual pisang yang beliau tanam sendiri. Terkadang kakek menerima uang dari menunggu rumah di sekitar bedeng beliau tinggal. Pernah tetangga beliau memberikan upah sebesar Rp2 juta setelah kakek menunggu rumah tetangga itu. Uang tersebut kakek kirim ke kampung halaman.
Saat ini, uang kakek sudah terkumpul Rp3 juta yang ingin kakek belikan kambing. Terima kasih sahabat dan donatur KNJ atas bantuan dan kepeduliannya untuk kakek Taswan. Bagi yang sedang mencari jasa cangkul, bisa mencari kakek Taswan atau mencoba hubungi kami ya. Terima kasih sebelumnya.
Penulis dan editor: Eny Wulandari