“Kita tersohor, punya banyak duit, ngambil punya orang gak ada gunanya. Kalau kita dikit – dikit kita ngumpulin jadi daging, halal. Saya kalo jadi orang jahat udah kaya dari tahun 80,” kakek Geger, 65 tahun.
Itulah kutipan inspirasi dari salah satu sosok mulia atau solia yang kami temui dalam project eksekusi edisi ke-64 pada 5 Februari 2023. Dalam kesempatan tersebut, kami sekaligus telah menyerahkan titipan bantuan dari donatur dan sahabat KNJ untuk kakek Geger, yang sehari-hari berjualan pisang.
Kakek Geger merupakan warga asli Pekalongan, Jawa Tengah. Beliau dan istri dikaruniai tiga orang anak dan 10 cucu. Beliau tinggal mengontrak bersama seorang anak dan menantunya sejak 1980. Keluarga ini membayar Rp1 juta per bulan untuk rumah kontrakan mereka yang beralamatkan di Jalan Dharma Wanita 5, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Biaya kontrakan dibantu oleh sang anak.
Beliau berdagang sejak 20 tahun yang lalu. Dalam hal apapun, terutama bekerja, kakek selalu memegang prinsip kejujuran. Keseharian beliau dimulai dari membeli pisang pada pukul 3 pagi WIB. Kemudian, beliau menjajakan dagangannya di depan toko buku Elisa di Jalan EE. No. 1B, Cengkareng Barat, hingga jam 8 pagi WIB.
Setelah itu beliau menjajakan dagangannya dengan mengelilingi kompleks sekitar Kelurahan Cengkareng Barat hingga pukul 2 siang dengan menuntun gerobak sepedanya.
Harga pisang yang dijual bervariasi, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. Modal berdagang beliau sekitar Rp400 ribu hingga Rp500 ribu untuk berdagang selama 3 hari. Apabila dagangan tidak laku dalam tiga hari, beliau akan membagikannya secara cuma-cuma.
Kondisi fisik yang mulai menurun membuat beliau tidak mampu lagi dalam menjual pisang dalam jumlah banyak. Dalam satu hari pendapatan bersih kakek Geger tidak menentu, terkadang Rp30 ribu. Apabila cuaca hujan, dagangan kakek Geger sepi pembeli. Awal tahun baru 2023, kakek Geger mengalami kecelakaan, sehingga merugi hingga Rp300 ribu.
Kakek Geger tidak memiliki penyakit, pernafasan tidak bermasalah, dengan mata mulai yang mulai menurun kemampuannya. Beliau memiliki BPJS Pekalongan. Kakek berharap bisa berjualan tanpa berkeliling sebab raga yang sudah menurun kemampuannya.
Donasi yang diterima akan digunakan untuk modal dagang dan membayar utang di warung. Terima kasih banyak untuk para donatur dan sahabat KNJ yang sudah mempermudah hajat beliau tersebut.
Penulis dan editor: Eny Wulandari