Ruang sholat akhwat di masjid Cut Nyak Dien Minggu sore, 5 November 2017, terlihat lebih berisik dari biasanya. Puluhan anak muda mengenakan kaos merah dan beberapa memakai baju warna putih tampak memenuhi ruang tersebut selepas sholat Ashar. Belum lagi ada anak kecil dan warga yang tidak tinggal di sekitar Gondangdia, lokasi letak masjid tersebut, di dalam ruangan tersebut.
Di sudut kanan usai pintu masuk ruangan tersebut telah tersedia cemilan, makanan dan air putih di atas meja besar nan panjang. Jam sudah makin sore. Saatnya MC membuka acara hari itu, Pengajian Bareng Solia jelang keberangkatan tiga solia beserta pendamping masing-masing ke Baitullah.
Saat berita ini ditulis nenek Arsani, kakek Markum dan kakek Supeno atau kakek Parmo beserta pendamping mereka masing-masing telah berada di Arab Saudi per Selasa pagi WIB (14/11/2017).
Pengajian diawali dengan mendengarkan kata sambutan dari ketua kepanitiaan #UmrohUntukSolia, Fachri Ali lalu diikuti oleh Ketua KNJ, Abdul Choliq Akbar dan penanggung jawab project ini, Miftahul Jannah. Disambung dengan kata sambutan dari perwakilan masjid Cut Nyak Dien.
Pidato singkat dari nenek Arsani mengawali bagian sambutan solia peserta ibadah umroh kali ini. Usai nenek Arsani mengucapkan sambutan, kakek Parmo dan nenek Sari (mewakili suaminya, kakek Markum) menyusul menyampaikan pidato singkat mereka.
Setelahnya, kami menyerahkan sebuah koper ke masing-masing solia sebagai simbol pelepasan jamaah umroh tersebut mewakili donatur yang berhalangan hadir. Usai sesi terpenting ini selesai, kami mengaji surat Yasin lalu mendengarkan ceramah dari ustad Amir Hamzah yang banyak berbagi hal penting seputar ibadah umroh.
Sebagai penutup adalah doa bersama dan sesi foto dengan seluruh peserta pengajian hari itu, foto dengan ke-6 peserta #KNJSpecialProject ini lalu dengan seluruh relawan KNJ juga remaja masjid Cut Nyak Dien atau Riscandi yang banyak sekali membantu acara hari tersebut.
Secara keseluruhan acara berlangsung penuh suka cita dan haru. Suasana kekeluargaan begitu kental terasa sebab selain mengundang keluarga masing-masing solia juga ada beberapa kawan yang dulu pernah menjadi bagian dari keluarga besar KNJ. Jadi momen tersebut bisa dibilang reuni kecil antara kami yang masih di KNJ dengan teman yang sudah tak lagi di KNJ tetapi masih menaruh perhatian besar bagi komunitas ini, terutama project ini. Ada pula beberapa kawan calon anggota KNJ yang menyempatkan diri hadir dan sekaligus menjadi ajang mengenal relawan yang telah terlebih dahulu bergabung.
Dalam pengajian ini pula kami juga mengenal keluarga masing-masing solia. Sehingga rasa haru pun tak terhindarkan begitu terasa sore itu, apalagi jelang akhir acara dimana kami berjabat tangan sambil mengucap doa baik bagi kelancaran umroh ke masing-masing solia. Pengajian pun usai jelang sholat Maghrib. Solia pun pulang ke rumah masing-masing sementara kam, para relawan tetap di tempat, ada yang sedang berbincang santai ada pula yang rapat serius.
Sekitar pukul 8 malam kami resmi membubarkan diri. Kehangatan dan kebaikan lah yang sungguh telah menyatukan kami semua dalam satu keluarga di Minggu itu.
Editor: Eny Wulandari
