Pencinta kuliner tradisional Betawi sudah pasti tidak asing dengan kerak telor. Panganan khas ini menjamur, terutama saat Pekan Raya Jakarta/PRJ, acara tahunan di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kemayoran memang identik dengan area suku Betawi, kalangan asli ibukota. Tak mengherankan kerak telor banyak ditemui di sini. Bapak Parno, 56 tahun, dahulunya sering berjualan di sekitar kawasan PRJ. Akan tetapi, beliau berganti tempat berdagang di sekitar apartemen Puri Kemayoran, masih di Kemayoran.
“Pindah tempat karena banyak yang jualan di situ,” kata bapak murah senyum ini kepada kami pada Minggu, 6 September 2020.
Sudah sekitar 10 tahun bapak Parno, 56 tahun, berjualan kerak telor. Sejak mundur dari pekerjaannya dari pabrik tekstil pada 2006, beliau memilih kerak telor. Jajanan ini mudah dibuat. Bahannya pun bisa tahan lama hingga tujuh hari.
Sehari-hari, bapak Parno menunggu pembeli di sekitar apartemen Puri Kemayoran mulai jam 5 sore hingga 11 malam. Pada hari kerja, sekitar 10 porsi kerak telor terjual. Satu porsi beliau hargai Rp20 ribu. Rezeki mengalir lebih deras pada akhir pekan dimana sekitar 20 porsi bisa terjual.
Sehari-hari beliau bersama istri bahu-membahu memenuhi kebutuhan hidup. Istri pak Parno menjual makanan khas warteg di sekitar pasar Nangka, Jakarta Pusat. Saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, pasangan ini harus bekerja ekstra sebab salah satu anak mereka sudah tak lagi bekerja.
Satu anak yang lain juga menganggur sedangkan yang paling kecil masih duduk di bangku SD. Keluarga ini menghuni rumah warisan sang istri yang terdiri dari dua lantai berukuran kecil. Lantai 1, misalnya, berisikan ruangan sempit tempat menerima tamu, menaruh perabotan hingga menaruh bahan dagangan di warteg. Ada satu kamar mandi kecil di sebelahnya.
Ketika kami ke sana hari tersebut, tampak istri beliau sudah sibuk melayani pembeli. Pak Parno pun menyambut kami dengan ramah. Wajah tenang beliau menutupi beratnya tanggungan, terutama saat pandemi seperti sekarang. PRJ terpaksa diundur hingga akhir tahun, kata beliau.
Untuk saat ini, jualan beliau terbilang stabil, sekitar 10 porsi per hari pada hari kerja. Beliau menunggu momen Pekan Raya Jakarta yang akan biasanya akan lebih ramai pembeli.
Beliau kaget mengetahui kebaikan teman-teman semua dengan donasi tersebut. Bapak Parno dan sekeluarga sangat berterima kasih atas kebaikan dan kepedulian sahabat KNJ.
Buat yang doyan atau penasaran dengan rasa kudapan khas Betawi kerak telor jangan lupa mampir ke lapak pak Parno di sekitar Puri Kemayoran ya..
Penulis dan editor: Eny Wulandari