Nenek Prawiro adalah penjual buah-buahan gendong di sekitar daerah Kramat Jati, Jakarta Timur, yang berusia 68 tahun.
Teman-teman mungkin bertanya kenapa disebut penjual buah-buahan gendong? Karena beliau menjual buah-buahan tersebut dengan menggunakan bakul yang digendong bukan dengan mendorong gerobak.
Ketika kami berkunjung ke rumah kontrakannya di daerah sekitar Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, beliau menerima kami dengan ramah. Beliau mengontrak bersama dua orang kerabatnya, salah satunya merupakan keponakan beliau yang juga seorang pedagang juga. Biaya sewa kontrakan yang biasa nenek Prawiro bayar per bulannya mencapai Rp550 ribu.
Nenek Prawiro berasal dari Solo, Jawa Tengah. Beliau masih memiliki suami dan anak namun anak dan suaminya berada di kampung. Di kontrakan sederhananya beliau bercerita bahwa suaminya yang berada di kampung sedang sakit pada bagian mata dan harus dioperasi. Ketika kami datang dan menyerahkan donasi dari para donatur, nenek Prawiro sangat berterima kasih atas donasi dan sumbangan dari para donatur yang baik hati, apalagi uang yang diterima beliau tersebut dapat membantu biaya pengobatan mata suaminya di kampung.
Penulis: Yurike
Editor: Eny Wulandari