Hujan yang sedari pagi mengguyur rata seluruh Jakarta pada Minggu, 19 Februari 2017 tak menyurutkan semangat kami untuk tetap melaksanakan eksekusi project rutin bulanan kami. Dengan ditemani rintik hujan kami berangkat dari Taman Menteng menuju Matraman untuk menemui salah satu target solia eksekusi project 17, yaitu nenek Cacih, 82 tahun. Perjalanan kami cukup lancar dan kami bisa bertemu dengan beliau di tempat tinggalnya karena sebelumnya beliau telah memberitahu jika hujan ia tidak berangkat berjualan.
Nenek Cacih ini berasal dari Bandung namun beliau sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Jakarta. Beliau tinggal sebatang kara di sebuah kost di RT 04/01 no. 8, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Suami beliau sudah meninggal dan beliau tidak memiliki seorang anak. Sehari-harinya nenek Cacih berjualan kaos dalam laki-laki di pasar Tanah Abang, tepatnya di pinggir jalan di seberang Tanah Abang. Beliau pun sering dikejar-kejar petugas karena menempati lapak yang tidak resmi.
Nenek tangguh ini menjual kaos dalam mulai dari Rp20 ribu hingga Rp35 ribu. Keuntungan yang beliau dapatkan antara Rp70 ribu dan Rp100 ribu lalu dipotong ongkos bajaj sebesar Rp70 ribu jadi laba bersih yang beliau peroleh hanya Rp30 ribu saja per harinya.
Namun nenek tetap bersyukur karena uang tersebut masih cukup untuk nenek membeli makan sehari-harinya. Nenek juga merasa sangat beruntung karena ada sepasang suami istri yang baik hati memperbolehkan nenek tinggal di rumah kost mereka secara gratis sehingga sang nenek tidak terbebani untuk membayar uang kost tiap bulannya.
Nenek Cacih menerima kami dengan sangat ramah. Kami pun mengobrol dengan beliau dan mengutarakan maksud kedatangan kami. Dimulai dengan memperkenalkan KNJ, kami pun langsung menyerahkan titipan dari donatur. Beliau terlihat begitu terharu, tak hentinya nenek Cacih mengucapkan terima kasih serta mendoakan para donatur dan sahabat KNJ.
Editor: Eny Wulandari
