Kakek Raji (72 tahun) dan ibu Warsini (34 tahun) sehari-hari bekerja sebagai pemulung keliling. Keduanya menggunakan sepeda untuk mengumpulkan barang bekas di daerah Jl. Tawakal – Jl. Tanjung Gedong, Jakarta Barat.
Kakek Raji mempunyai seorang anak perempuan yang sudah menikah dan tinggal di Surabaya. Sudah lama kakek tidak menerima kabar dari anaknya tersebut.
Kurang lebih sudah dua tahun kakek merantau ke Jakarta. Sebelum memulung, kakek berjualan kopi keliling hingga istrinya yang kedua meninggal dunia dan menguras tabungan. Saat ini kakek mengontrak berdua bersama istri ketiganya di belakang warteg Maulana di daerah Jl. Tanjung Gedong, Grogol, Jakarta Barat. Biaya kontrakkannya sebesar Rp600 ribu per bulan.
Uang untuk membayar kontrakan beliau sisihkan dari hasil memulungnya. Beliau dan istrinya mulai mencari botol dan kardus bekas pada pagi hari selepas Subuh lalu kembali pukul 9. Pekerjaan dilanjutkan sesi siang selepas Dzuhur hingga malam.
Jika malam harinya belum mendapatkan satu karung, maka kakek akan melanjutkan hingga pukul 1 dini hari. Dari pekerjaannya ini, rata-rata kakek mengumpulkan antara Rp30 dan 50 ribu per hari. Kakek menjunjung tinggi prinsipnya untuk mencari uang halal dengan cara yang halal.
“Kita cari uang dengan cara yang halal walaupun sedikit. Kalau diberi lebih, kita terima, disyukuri,” kata kakek.
Beliau mengungkapkan keinginannya untuk kembali berdagang kopi keliling jika memiliki modal yang cukup.
Kakek merasa senang dan begitu bersyukur atas donasi yang diterima. Donasi yang disalurkan berupa uang sebanyak Rp2.070.000, sembako, dan pakaian. Kakek mengucapkan terima kasih kepada para donatur.