Perkenalkan nama beliau kakek Irta. Umur 71 tahun tidak membuat kakek Irta menengadahkan tangan mengemis atau bermalas-malasan. Kakek sehari-hari terus berjuang mencari barang bekas untuk menafkahi diri sendiri dan keluarga beliau di Cianjur.
Di Jakarta, kakek tinggal seorang diri dengan membayar Rp700 ribu tiap bulannya. Kakek mulai memulung sejak Maghrib hingga jam 12 malam. Setiap kali memulung, kakek bisa memperoleh satu keranjang seharga Rp15 ribu. Dalam sehari, kakek bisa mendapatkan dua hingga tiga keranjang. Kakek biasa memulung dari kawasan Condet hingga Cijantung.
Sudah sejak 2010 kakek tinggal di Condet setelah pernah tinggal di Cijantung. Kakek sendiri sudah merantau ke Jakarta sejak 1963. Kakek mempunyai dua orang anak yang tinggal di kampung dan sudah menikah semuanya. Dari merekalah, kakek dikaruniai empat orang cucu.
Setiap awal bulan, kakek pulang ke kampung untuk bertemu keluarga beliau. Kakek menggunakan angkot setiap kali mudik dengan waktu tempuh antara dua dan tiga jam. Alhamdulillah, ada orang baik yang memberikan makanan dan minuman untuk konsumsi kakek sehari-hari. Terkadang kakek membeli beras untuk dimasak dan menggoreng telur untuk lauk sehari-harinya.
Kakek sangat bahagia menerima bantuan dari donatur dan sahabat KNJ semuanya saat kami menjumpai beliau saat eksekusi edisi ke-37 Februari 2019. Kakek berencana menggunakan uang bantuan tersebut untuk pulang ke kampung untuk diberikan ke sang istri tercinta sebagai modal membuka warung skala kecil terlebih dahulu. Kakek berharap nantinya warung tersebut akan memberi penghasilan tambahan selain uang hasil dari kakek memulung.
Sekali lagi, terima kasih dari kakek Irta untuk sahabat dan donatur KNJ yang telah memberikan sebagian rezekinya untuk kakek Irta dan keluarga.
Penulis dan editor: Eny Wulandari