Meski sudah memakai tongkat, semangat nenek Suminah, 88 tahun, berjualan tetap kuat. Dari Senin hingga Jumat, solia asal Surabaya ini menjual rempeyek, donat dan lainnya, beliau berjualan di samping SDN 12 Pagi Pela Mampang, tepatnya di dalam kompleks jalan Bangka 7. Nenek sudah mulai berjualan dari jam 6 pagi. Terlebih saat musim hujan seperti ini, nenek berangkat pagi sebab ingin sudah sampai ke SDN tersebut sebelum hujan tiba. Alhamdulillah beliau menyebut dagangannya selalu laris. Keuntungan yang beliau dapatkan antara Rp60 dan Rp70 ribu per hari dimana beliau berjualan.
Dagangan nenek diperoleh dari orang lain yang mengantarkannya ke kontrakan nenek di jalan Bangka 10 RT/07. Nenek mengandalkan jasa ojek untuk antar jemput karena kondisi kaki nenek Suminah yang sudah susah buat berjalan kaki akibat asam urat. Nenek tinggal seorang diri di Jakarta. Beliau sudah lama tidak pulang ke Surabaya. Tuhan memang Maha Adil. Di Jakarta, nenek diberi keluarga baru yang menyayangi beliau. Sebagai contoh bapak Komar yang sudah membebaskan nenek dari membayar kontrakan. Belum lagi pak lurah yang menjamin akan mengurus BPJS Kesehatan beliau. Ada juga dokter yang rutin memeriksa nenek langsung di kontrakan saat mengeluh sakit.
Selain asam urat, mata sebelah kiri nenek sudah tidak bisa melihat dengan jelas karena katarak dan pendengaran nenek agak terganggu akibat mengonsumsi obat yang berlebihan. Nenek Suminah mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat KNJ dan para donatur atas donasi yang telah beliau terima dalam project eksekusi ke-36 pada Minggu (27/1/2019). Sehat-sehat terus ya, nek, amiin..
Editor: Eny Wulandari