Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Alhamdulillah pada eksekusi Februari 2018 lalu Ketimbang Ngemis Jakarta telah menyampaikan donasi lengkap, dan donasi amanah kepada mbah Semi (atau biasa kami kenal juga dengan mbah Suwarti).

Beliau merupakan sosok mulia yang penuh semangat berusia 73 tahun. Hampir tidak pernah mengeluh, sejak tahun 1987 sampai saat ini beliau menjalani profesi sebagai penjual makanan tradisional. Kue serabi di pagi hari, dan rebus-rebusan seperti jagung, kacang, serta ubi di sore hari. Meski sudah beraktivitas menjual kue serabi di pagi hari, tidak serta merta membuat nenek bermalas-malasan di sore harinya. Kue serabi yang nenek jual seharga Rp2 ribu dengan keuntungan berkisar Rp10 per harinya, begitu pun dengan jajanan lainnya. Nenek tidak mematok harga mahal. Jajanan yang beliau jual murah namun mengenyangkan.

Ada pun bahan dagangan nenek tersebut dibeli di pasar. Nenek akan naik bajaj jika belanjaannya banyak, namun jika dirasa masih mampu membawanya sendiri maka nenek memilih berjalan kaki, semuanya nenek lakukan seorang diri.

Di Jakarta, mbah Semi tinggal di jalan Gelatik Raya RT 12/02, Bukit Duri, Jakarta Timur,  bersama anak laki-lakinya berusia 35 tahun yang belum menikah, dan berprofesi sebagai pekerja serabutan. Sedangkan suami nenek sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu. Nenek juga masih mempunyai seorang kakak yang tinggal di Yogyakarta, namun sudah tiga tahun belakangan ini beliau tidak pulang kampung untuk menengok kakaknya karena keterbatasan biaya.

Rumah tinggal nenek berukuran 2m x 5m dengan harga sewa sebesar Rp300 ribu per bulannya. Rumah tersebut terdiri dari dua bagian, bagian bawah diperuntukkan menyimpan berbagai macam barang, sedangkan atasnya dikhususkan untuk tempat tidur (terdapat tangga kecil untuk naik ke atas). Akses menuju rumah nenek tidak bisa ditempuh dengan kendaraan karena berupa gang sempit dan hanya muat untuk satu orang.

Nenek tidak henti-hentinya mengucap syukur dan berdo’a untuk para donatur dan sahabat-sahabat KNJ yang telah memberikan donasi.

Editor: Eny Wulandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window