Hangatnya mentari pagi menyambut kedatangan kami untuk berkumpul di Taman Menteng, Jakarta Pusat, 28 Agustus 2016. Masih terlihat bekas air hujan di bangku yang ada di taman tersebut meski mendung sudah tak begitu bergelayut di langit ibukota. Taman Menteng tetap ramai, seolah hujan malam sebelumnya tak mengendurkan semangat warga Jakarta untuk sekadar berkumpul, termasuk pastinya kami, tim KNJ.
Di minggu terakhir bulan tersebut, seperti biasanya kami akan menyalurkan amanah donasi dari para donator. Sekitar pukul 10:00 WIB kami mulai mengadakan rapat, membagi kelompok menjadi tim kecil, masing-masing akan menemui satu solia yang menjadi target. Tak lupa pula tim dokumentasi memberikan pengarahan singkat mengenai metode pengambilan video yang nanti akan dibuat video eksekusi bulanan KNJ.
Tim Field Eksekutor/FE beberapa minggu sebelumnya telah memilih sejumlah solia yang menjadi target dari media sosial kami. Dari sekian banyak target sosok mulia yang akan diberikan donasi Agustus tersebut, salah satunya yang telah tim FE verifikasi adalah kakek Deddy.
Usianya mungkin tidak lagi muda dan keterbatasan fisiknya pun tidak sekokoh dahulu namun semangatnya untuk berusaha mencari nafkah dan mencukupi keluarganya dapat menjadi cambuk dan panutan untuk generasi muda.
Kakek Deddy, beliau sehari-hari berjualan ikan hias di sekitar Manjul, Jakarta Timur dengan menggunakan sepeda. Beliau tinggal berdua dengan istrinya di sebuah kontrakan kecil di daerah Kranggan Bekasi. Beliau mengatakan ia pernah menjadi preman. Kini ia mencoba menjadikan sisa umurnya menjadi lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang di sekitarnya. Beliau kehilangan jari-jari tangannya saat ada musibah kebakaran dan terdapat beberapa luka di kakinya.
“Biar untung sedikit yang penting berkah dan bisa terus berbagi ilmu dengan masyarakat sekitar”, kata kakek.
Saat pertemuan dengan kami, beliau mengingatkan agar bersedekah, sekecil atau sebesar apa pun penghasilan kami. Ia memberi wejangan agar kami berbagi dengan orang di sekitar agar senantiasa diberkahi usahanya.
Kata-kata itulah yang menjadi cambukan dan panutan untuk kami. Kemudian kami memberikan donasi kepada beliau dan istri, yang saat itu juga berada di samping beliau. Kakek Deddy menitikkan air matanya dan mendoakan agar donator terus diberikan kesehatan, rezeki dan keikhlasannya dapat diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Usai bertemu dengan kakek dan istri beliau, kami kembali ke taman untuk melakukan evaluasi, apakah ada kendala atau tidak selama penyampaian donasi. Dalam rapat evaluasi tersebut, beberapa solia belum ditemukan dan akan diberikan waktu seminggu lagi untuk menyampaikan titipan bantuan dari donatur.
Terima kasih kakek untuk pelajaran hidupnya yang sangat berharga bagi kami. Terima kasih juga kami ucapkan bagi para donatur dan sahabat KNJ yang telah memberikan bantuan kepada kakek.
Penulis: Yunita Sari
Editor: Eny Wulandari
Hallo admin, maaf min, boleh tau alamat pasti bapak ini dan kalau bisa kontaknya untuk bisa di hubungi? Terima kasih