Bantuan dari donatur untuk sosok mulia/solia agar tetap berwirausaha terus mengalir melalui Ketimbang Ngemis Jakarta hingga project ke-16, dimana penyerahan donasi telah dilakukan pada Minggu, 22 Januari 2017.
Kakek Rano merupakan salah satu dari mereka yang mendapatkan donasi pada project 16 di Januari ini. Dalam menyambung hidupnya di Jakarta, kakek Rano sehari-hari berjualan aneka minuman segar, seperti es campur atau es jeruk. Kakek Rano tinggal di sebuah kontrakan berlantai dua yang dihuni oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang usaha yang sama yaitu berdagang.
Pada penyerahan donasi ke rumah kakek Rano, tim KNJ tidak bisa bertemu dengan beliau karena kakek sedang pulang ke kampung. Akhirnya donasi diwakilkan oleh istri beliau, nenek Painam. Beliau juga membantu kakek Rano dalam mencari nafkah dengan berjualan pecel di daerah Rawasari hingga Arion, Jakarta Timur, dengan harga yang cukup murah pada kisaran Rp5 ribu – Rp10 ribu per bungkus.
Di usianya yang sudah senja, nenek Painam masih memiliki semangat kerja keras untuk ikut membantu perekonomian keluarga ditambah kesetiaan beliau dengan kakek juga lah yang membuat nenek Painam ikut andil dalam mencari nafkah agar dapur mereka tetap ngebul.
Sementara nenek Painam berjualan pecel di daerah Rawasari, kakek Rano berjualan es di dekat SD San Fransiskus, Kampung Ambon dengan menggunakan gerobak. Dari pendapatan keduanya yang tidak seberapa, pasangan ini sungguh luar biasa mampu bertahan tinggal di kota metropolitan, Jakarta, yang terbilang mahal untuk biaya hidup sehari-hari.
Penghasilan kakek Rano tidak menentu, terkadang dalam sehari hanya menghabiskan antara lima dan 10 bungkus dengan keuntungan kotor mencapai Rp50 ribu sementara beliau harus membayar biaya kontrakan sebesar Rp400 ribu per bulannya. Meskipun bagi sebagian orang kecil pendapatan tersebut kecil, tetapi bagi kakek Rano penghasilan tersebut bisa menjadi penyemangat beliau untuk berusaha lebih giat demi kehidupan yang lebih baik.
Editor: Eny Wulandari