Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Hambatan pada penglihatan dan kaki tidak membuat kakek Muhidin kendor dalam menjual es doger sehari-hari di wilayah Kedoya Selatan, Jakarta Barat. Sosok mulia atau solia project eksekusi Oktober 2021 ini gigih bekerja untuk menafkahi istri dan seorang anaknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Empat anak beliau sudah menikah sedangkan yang satu telah meninggal dunia.

Kakek Muhidin, 67 tahun, mengalami kerusakan pada matanya sejak berumur lima tahun akibat santet yang salah target. Selain itu, beliau juga mengalami sakit punggung dan kaki lemah sebelah selama hampir empat tahun.

Beliau tinggal di mess bersama delapan orang lainnya di Gang H. Amit, Kelurahan Kedoya Selatan. Sebelum ke Jakarta, kakek Muhidin menjual es krim sejak berumur 20 tahun di Palembang, Sumatera Selatan. Pada 1999, beliau merantau ke ibukota dengan menjual es doger di daerah Kemandoran. Profesi itu beliau lakoni selama dua tahun. Sayangnya, tempatnya bangkrut. Kemudian, beliau bertemu dengan bos tempat beliau menjual es doger hingga sekarang.

Kakek Muhidin biasa berdagang dari jam 10 pagi hingga 6 sore di sekitaran Kedoya Selatan hingga bawah fly over Pesanggrahan. Setiap hari, beliau harus menyetor Rp200 ribu ke bos tersebut. Itu diambil dari penghasilan kakek yang rata-rata antara Rp250 dan Rp300 ribu per hari. Beliau mengambil sisa setoran untuk kebutuhan sendiri, seperti makan dan menabung.

Terima kasih banyak sahabat dan donatur KNJ yang telah membantu kakek Muhidin.

Editor: Eny Wulandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window