Kakek Sudarto tak kehilangan asa setelah ia tak lagi sanggup menggenjot sepedanya akibat disenggol sepeda motor dua bulan yang lalu. Solia yang satu ini tetap gigih bekerja menuntun sepedanya tersebut sembari menjadikannya rak dagangan.
Sang kakek yang kini berusia 74 tahun mencari nafkah dengan menawarkan tisu dan air mineral ke siapa saja yang melintas tempat ia berdagang, yakni di simpangan rel kereta api Stasiun Cakung, Jakarta Timur atau di seberang pasar Bintara. Beliau berjualan dari jam 2 siang hingga jam 9 malam.
Sang kakek yang asli Solo, Jawa Tengah ini, menuntun sepedanya dari rumahnya di sekitar Walikota Jakarta Timur menuju lokasi ia berjualan. Ia tinggal bersama seorang anaknya, seorang menantu dan lima cucu beliau. Tim KNJ sempat mengikuti kakek berjualan dengan berjalan kaki dari rumah menuju Stasiun Cakung dan mengakui jarak yang harus beliau tempuh cukup jauh.
Kakek bercerita ia tak lagi sanggup mengayuh sepeda akibat terjatuh ke dalam got usai disenggol sepeda motor. Akibat kecelakaan tersebut tulang dada beliau menonjol keluar tetapi tidak sampai menembus kulit.
Tak lupa kakek Sudarto mengucapkan terima kasih kepada seluruh donator KNJ yang telah memberikan bantuan kepada beliau. Kami KNJ juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua sahabat KNJ, terutama yang memberikan informasi keberadaan kakek Sudarto ini. Juga tak lupa terima kasih kepada seluruh donator yang telah mengamahkan rezeki mereka untuk disampaikan kepada kakek Sudarto melalui KNJ.
Yuk teman mari kita doakan agar cita-cita kakek yang ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci agar segera terkabul, amiiin. Bagi sahabat yang ingin membeli dagangan beliau atau berjumpa dengan beliau silahkan datang ke lokasi beliau berjualan yaitu simpangan rel kereta api Stasiun Cakung, Jakarta Timur atau di seberang pasar Bintara mulai pukul 2 siang hingga pukul 9 malam.
Penulis dan editor: Eny Wulandari