Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Usia kakek Ndang tak lagi muda namun ia masih tetap menjaga asa. Kakek Ndang, 67 tahun, adalah penjual tanaman hias yang tidak pernah absen menjajakan dagangannya di area Car Free Day (CFD) Sudirman, setiap Minggu pagi. Kakek Ndang berangkat setiap Sabtu malam dari Cianjur menuju Jakarta.

Tidak hanya itu, beliau membawa semua tanaman hias yang akan dijual dengan cara dipikul. Setiap akhir pekan itu kakek Ndang memikul dagangan dari Terminal Kampung Rambutan hingga ke kawasan CFD Sudirman dengan berjalan kaki.

Kakek Ndang menjadi salah satu calon target eksekusi tim KNJ pada Desember 2016. Salah satu sosok mulia (solia) yang menurut kami pantas sebagai target eksekusi karena perjuangan dan usahanya untuk mencari penghidupan di ibukota. Kami, tim KNJ melakukan survei pertama guna mendapatkan identitas beliau serta mengkroscek kembali profil beliau yang sebelumnya tim KNJ dapatkan dari akun instagram Ketimbang Ngemis Jakarta. Tim KNJ memutuskan untuk ke area CFD Sudirman-Thamrin pada Minggu, 4 Desember 2016 untuk bertemu dengan kakek Ndang.

Sepanjang jalur CFD kami telusuri dengan berbekal informasi seadanya dan foto. Hampir dua jam kami menelusuri jalur CFD namun tidak nampak keberadaan beliau. Beberapa anggota tim sudah mulai pesimis, namun pertolongan Tuhan pun datang. Di penghujung jalur CFD dekat dengan Universitas Atmajaya, kami menemukan kakek Ndang sedang duduk di pinggir trotoar dengan dagangannya. Kami hampiri beliau, beliau pun menyambut kami dengan senyuman ramah.

Setelah bertemu dengan beliau kami pun berbincang sedikit mengenai kehidupan beliau. Kami mendapatkan banyak informasi mengenai latar belakang kehidupan dan usaha beliau untuk menambah informasi bagi tim.

Beberapa minggu setelah survei pertama, tepatnya pada Minggu 18 Desember 2016, adalah waktu eksekusi. Pagi itu kami, tim survei kakek Ndang mendahului tim lain untuk langsung meluncur ke lokasi CFD karena keterbatasan waktu yang kami miliki. Selain itu juga kakek memberitahu kami sebelumnya bahwa beliau akan di CFD hingga jam 11 siang saja.

Kami pun sampai di lokasi CFD dan memilih untuk parkir dekat dengan Bundaran HI (Hotel Indonesia) agar tidak terlalu jauh dengan lokasi beliau saat survei sebelumnya. Akhirnya kami sampai di lokasi kemarin dan bersyukur kakek Ndang tetap di sana, tidak berpindah.

Kami mengajak mengobrol kakek Ndang sebelum memberikan donasi guna mencairkan suasana. Awalnya kami membuka ingatan kakek kembali bahwa kami sebelumnya pernah bertemu dengan beliau dan menjelaskan tujuan kami kembali menemui kakek Ndang. Setelah itu kami memberikan sebuah amplop berisikan uang donasi dari donatur kepada kakek.

kakek-ndang-03

Kakek Ndang setelah menerima donasi dari donatur pada 18 Desember 2016

Kakek pun merasa kaget dan bahagia. Kakek Ndang berharap donasi tersebut bisa menjadi modal beliau untuk bisa menanam tanaman hias sendiri tanpa perlu mengambil dari orang. Karena hingga saat ini kakek Ndang selalu mengambil tanaman hias yang akan dijualnya dari seorang teman.

Kerja keras, pantang menyerah, dan selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki merupakan pelajaran penting yang dapat kami ambil dari kakek Ndang. Semoga cita-cita kakek yang ingin memiliki usaha di tempat tinggal tanpa perlu bersusah-susah ke Jakarta tiap minggu terlaksana.

Penulis: Dewi Lathifah

Editor: Eny Wulandari

2 Replies to “Kakek Ndang, Si Pejuang Rezeki dari Cianjur”

  1. Yona says:

    Semoga kakeknya sehat teruuus :’)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window