Berjualan tahu gejrot keliling sudah menjadi rutinitas kakek Muid setiap hari. Beliau merupakan salah satu sosok mulia atau solia yang menerima donasi dari donatur dan sahabat KNJ dalam project ke-56 bulan ini. Kakek Muid, 66 tahun, menjajakan tahu gejrot dari pukul 3 sore hngga 12 malam.
Penghasilan yang beliau dapatkan masih harus beliau bagi dengan bos yang menyediakan bahan baku untuk jualan. Misalnya, kakek Muid mendapatkan penghasilan Rp200 ribu pada hari itu. Maka beliau akan menyetorkannya senilai dengan modal yang diberikan oleh bosnya lalu sisanya menjadi hak kakek. Uang yang didapat tidak semata-mata buat dirinya, tetapi juga untuk menafkahi anak dan istrinya yang di kampung.
Kakek Muid juga bercerita mengenai kondisi kesehatannya. Beliau sering merasakan sakit di bagian kaki, matanya pun suka berbayang jika melihat sesuatu. Di usianya sekarang ini, beliau tidak hanya pernah berjualan tahu gejrot tetapi pernah juga berjualan gorengan di daerah Senayan, Jakarta Pusat.
Kini beliau tinggal di sebuah mess yang disediakan oleh bosnya secara gartis. Jika kakek pulang kampung pun, tidak akan ditagih. Kakek merasa rindu dengan keluarganya di kampung karena sudah dua bulan belum bisa pulang ke kampung halaman. Ketika tim KNJ mendatangi Kakek untuk memberikan titipan donasi, beliau mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada seluruh donatur yang telah membantunya.
