Project eksekusi Desember 2020 kami buka dengan kakek Maman, 74 tahun. Kami telah menemui beliau untuk menyerahkan bantuan dari donatur dan sahabat KNJ pada Minggu, 6 Desember 2020. Kakek Maman sehari-hari menjual kerak telor asli dari Betawi di sekitaran asrama haji Pondok Gede, Bekasi.
Beliau biasa menjual kerak telor di lokasi tersebut setiap hari dari jam 5 sore hingga 2 dini hari. Seporsi kerak telor beliau hargai Rp20 ribu saja. Saat pandemi COVID-19 sekarang ini, penghasilan kakek menurun drastis dimana hanya terjual antara tiga dan delapan porsi saja. Tidak jarang pula kakek hanya makan sehari sekali demi bisa mengirimkan uang untuk keluarganya di Garut.
Di Jakarta kakek Maman tinggal seorang diri dengan mengontrak di daerah Pondok Ranti, Jakarta Timur. Kakek memiliki seorang istri, delapan anak dan menantu, serta 20 orang cucu. Kesemuanya tinggal di Garut, Jawa Barat.
Di usia senjanya, kakek tetap bekerja mencari nafkah berdiri dengan kakinya sendiri karena tidak ingin merepotkan anak-anaknya, serta ingin membantu anak dan cucunya.
Ada satu hal yang membuat kami penasaran yakni mengapa kakek tidak membawa istrinya turut serta ke Jakarta mengingat semua anaknya sudah berkeluarga.
“Bukannya saya mau sombong ya neng. Istri saya setiap hari mengajar anak-anak mengaji tanpa diupah. Ada 80 anak yang istri saya ajar, alhamdulillah. Saya ridho neng, saya ikhlas. Lebih baik istri saya mengajar anak-anak mengaji, lebih banyak manfaat dan pahalanya, saya bisa hidup di sini sendiri,” jawabnya sambil berkaca-kaca.
Penulis: Nurul Zakiah
Editor: Eny Wulandari