Kakek Jaja, seorang solia berusia 52 tahun, yang menerima bantuan dari donatur dalam project eksekusi rutin ke-25 pada Minggu, 19 November 2017, lalu. Beliau yang tinggal seorang diri di sebuah kontrakan yang beralamat di RT 10/08 Kelurahan Pekayon. Lokasinya tepatnya ada di belakang mushola Nurul Iman dengan biaya per bulan sebesar Rp500 ribu.
Beliau hingga sekarang sehari-hari bekerja sebagai penjual kue cubit keliling dari pagi hingga adonannya habis sejak 1988. Pada 1982, kakek pernah berjualan bubur. Kakek sebelumnya berjualan di depan sekolah Budi Warman tetapi kakek berjualan keliling dengan memikul dagangannya sekitar empat dan lima tahun belakangan ini.
Berkeliling hanya beralaskan sendal jepit yang sudah tipis, kakek berjualan kue cubit seharga Rp1.000 per potong di daerah Pasar Rebo dan Ciracas. Penghasilan per hari yang beliau dapat antara Rp40 dan Rp45 ribu.
Beliau bercerita sudah berpisah dengan istrinya. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak dimana yang tertua sudah menikah sedangkan si bungsu masih duduk di bangku SMP. Mereka tinggal di Sumedang, kampung halaman kakek Jaja.
Saat kami temui, kakek Jaja berceritabeliau mempunyai keinginan untuk mengadakan 40 harian ibunya dengan menggunakan donasi yang diberikan. Beliau juga tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk para donatur dan sahabat KNJ yang sudah berdonasi. Semoga kelak Alloh swt yang membalas kebaikan kalian semua, aamiin.
Editor: Eny Wulandari