Meski dalam kondisi ekonomi yang terbatas, kakek Haris masih mengupayakan mengurus orang tuanya yang sakit-sakitan. Kehidupan beliau yang sederhana membuat sosok mulia ini tidak menyebut secara spesifik bantuan untuk menunjang pekerjaan beliau.
Kakek Haris, 59 tahun, kami temui saat project eksekusi akhir tahun 2021 di Jalan Hasan 3 RT 12 RW 03 dengan titik kenal samping kantor walikota Jakarta Timur. Kami menyerahkan titipan donasi dari para donatur dan sahabat KNJ untuk membantu beliau berjualan aneka aksesoris sehari-hari.
Bantuan tersebut berupa payung lipat, jas hujan, jaket, handuk kecil, tas pinggang, sebuah hand sanitizer dan uang tunai sebesar Rp500 ribu. Beliau tidak meminta bantuan khusus, seperti sepeda atau gerobak.
“Nggak usah, mas. Bukannya menolak rezeki. Karena kalau pakai sepeda atau gerobak susah buat masuk ke gang kecil,” kata kakek Haris.
Beliau bercerita penghasilan di saat pandemi masih di bawah Rp100 ribu, turun drastis dibandingkan sebelum pandemi. Lantaran pendapatan yang terbatas tersebut, beliau belum bisa pulang ke Bogor untuk menemui istri beliau. Ongkos untuk pulang ke Bogor tidak cukup serta membawa uang lebih.
Selain terkadang mengirimkan uang ke istrinya di kampung (rumah mertua), beliau masih mengurus ibu. Beliau masih mengirimkan uang untuk beli obat orang tuanya yang sering sakit-sakitan dikarenakan sudah faktor usia lanjut yakni 88 tahun.
Kakek Haris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KNJ atas bantuan yang diberikan kepadanya.