Kalau kita membuka peta pulau Jawa untuk sebentar saja, kita akan menemukan betapa jauhnya jarak antara Tasik dan Jakarta. Namun jarak bukan jadi penghalang untuk seseorang jika mereka mau berusaha untuk menghidupi keluarganya. Hal itulah yang sudah dilakukan oleh Kakek Dino selama setahun belakangan ini. Beliau merupakan warga asli Tasik yang berjualan cobek di sekitaran Pasar Citayem tetapi pada hari Minggu beliau berdagang di jalan Karya Bakti, tepatnya sebelah GOR Popki Cibubur, dari pagi hingga pukul 11 siang.
Barang dagangan beliau merupakan cobek asli yang dibawa dari Tasik. Kakek sendiri sudah memasuki usia yang ke-60 tahun. Namun di usia beliau yang sudah berumur tersebut, beliau masih bersemangat untuk berdagang. Beliau pun selalu memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pembelinya.
Biasanya dalam seminggu kakek bisa menghasilkan sekitar Rp300 ribu. Kalau dagangan kakek sudah habis, beliau kembali ke kampungnya. Biasanya Jik sedang tidak ada barang, kakek untuk sementara waktu menjadi buruh tani di kampungnya.
Selama berjualan kakek tidak mempunyai tempat tinggal tetap yang bisa dijadikannya untuk tempat beristirahat selepas berjualann. Hal itu dikarenakan harga sewa yang cukup tinggi. Itulah yang menjadi alasan kenapa kakek tidak menyewa tempat tinggal di Jakarta. Untuk tempat beristirahat, biasanya kakek bermalam di pasar sekitaran pelataran mushala, atau pun toilet umum.
Kakek mempunyai seorang istri dan Tig orang anak. Istri dan kedua anaknya berada di kampungnya, di Tasik. Anak pertama kakek pun sudah menikah dan menjadi buruh tani juga. Anak kedua kakek pun menjadi buruh tani, sedangkan anak kakek yang ketiga masih mengenyam bangku pendidikan kelas 5 SD.
Dengan adanya bantuan dari teman teman Ketimbang Ngemis Jakarta, kakek mengucapkan banyak terima kasih serta mendoakan para donatur agar sehat selalu dan dilimpahkan rezekinya, amiin.
Editor: Eny Wulandari
