Di jalan Gelong Baru Tengah, di daerah Tomang, Jakarta Barat, tepatnya di dekat Belinda Bakery terdapat sebuah kantin yang dinamakan kantin Berkat. Kantin tersebut pun punya lahan kosong yang biasa digunakan untuk parkir. Sewajarnya di banyak tempat, ada tukang parkir di setiap ada lahan parkirnya. Sementara tukang parkir biasanya anak muda atau orang dewasa tanggung, namun tukang parkir di kantin Berkat bisa dikatakan sudah tua.
Namanya kakek Arman. Usia beliau 72 tahun. Beliau tinggal di seorang diri di sebuah rumah berukuran 9 x 3,5 meter. Sebenarnya bangunan itu tidak layak untuk dibilang rumah karena bangunannya sendiri pun hanya triplek yang dipasang di antara dua tembok bangunan lain dan beberapa bagiannya dibiarkan terbuka. Rumah ini pun tidak ada pencahayaan dari lampu-lampu, hanya pencahayaan alami dari sinar matahari. Untuk mandi pun, kakek biasa meminta air kepada tetangga di sebelah rumahnya.
Kakek Arman tidak memiliki istri dan juga anak. Beliau tinggal seorang diri. Penghasilan kakek pun tidak banyak, hanya sekitar Rp30 ribu. Namun walaupun hasilnya sedikit kakek Arman masih berbagi makanan kepada kucing-kucing yang ada di rumahnya. Kakek mempelihara kucing di rumahanya agar tidak ada tikus, katanya.
Kakek Arman sedikit cerita bahwa dulunya dia terlibat dalam pembangunan jembatan Semanggi, sehingga tiap melihat jembatan Semanggi, ada rasa bangga dalam diri kakek karena melihat jembatan itu masih tegak berdiri dan juga bermanfaat bagi banyak orang.
Kakek berpesan “Sebagai generasi muda untuk terus belajar tetapi jangan sampai lupa akan akhirat. Dunia boleh dikejar tapi akhirat jangan sampai dilupakan.”
Editor: Eny Wulandari