Sosok mulia atau solia berikutnya bernama kakek Ahmad, 69 tahun. Beliau sehari-hari menjual asinan Bogor dengan berkeliling dari Pasar Patra di Tanjung Duren hingga Jelambar, Jakarta Barat.
Bagi kami, beliau sungguh menginspirasi sebab tidak mengemis dan lebih memilih berjualan meski fisik sudah tidak lagi sekuat saat masih muda. Kakek Ahmad menawarkan dagangannya ke calon pembeli dengan berkeliling. Jam kerja beliau dimulai dari pukul 2 siang hingga 8 malam dengan mengelilingi rute di atas.
Tidak dipungkiri, wabah COVID-19 membuat penghasilannya berkurang. Beliau bercerita jualannya tidak seramai seperti sebelum pandemi sehingga pendapatan kakek Ahmad tidak menentu. Terkadang beliau hanya membawa uang Rp50 ribu, itu pun masih pendapatan kotor. Tetapi kakek Ahmad tidak menyerah dan tetap berusaha dengan berkeliling berjualan setiap hari.
Kakek Ahmad berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Beliau mempunyai empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan. Tiga dari mereka sudah berkeluarga sedangkan yang satunya bekerja di daerah Sumedang. Beliau memilih tetap bekerja sebab tidak ingin merepotkan anak-anaknya. Di Jakarta sendiri, beliau tinggal di kontrakan petak bersama teman seprofesi dengan membayar sewa Rp300 ribu per bulannya.
Kakek Ahmad sangat bersyukur mendapat bantuan berupa uang tunai, payung, jas hujan serta masker. Kakek Ahmad sangat berterima kasih kepada para donatur yang sudah menyisihkan rezekinya untuk berbagi dalam project eksekusi edisi ke-59 Maret 2022 lalu.
Editor: Eny Wulandari