Biodata solia, what's on|

Kakek Musa, pria kelahiran 1931 ini adalah seorang penjual jasa tambal ban di bilangan Karet, Jakarta Pusat. Tepatnya di trotoar pejalan kaki persis di depan Shangri-la Residence, Jakarta. Beliau membuka lapaknya pada siang jelang sore hari hingga malam. Di lapaknya hanya terdapat sebuah sepeda, dua buah ban dalam, peralatan tambal ban tradisional, ember penuh air, payung untuk persiapan hujan, sebuah pompa sepeda, dan bangku kecil sebagai tempat beliau duduk.

musa2Tak ada atap atau gubuk di sana. Hanya sekadar “mangkal”. Sore hingga malam hari beliau berada di sana untuk menunggu pengendara yang ban kendaraannya bocor, dari hari Senin hingga Jum’at. Bila ditanya mengapa hanya Senin hingga Jum’at saja, beliau menjawab: “Biar seperti PNS, Sabtu – Minggu libur”.

Kakek Musa, pria yang ramah dan jenaka. Di umur yang sudah menginjak 86 tahun beliau masih semangat mendorong sepeda tuanya sambil membawa peralatan tambal ban. Rumahnya tak jauh dari sana, di perkampungan dekat dengan stasiun Karet. Hampir setiap orang akan kenal beliau.

Tak Punya Ban Baru

musa6Uniknya, di lapak beliau tak ada ban baru. Beliau akan memperbaiki ban milik pengendara yang ingin mengganti ban karena merasa ban dalamnya tak bisa digunakan kembali. Bagi kakek Musa, tak ada ban yang tak bisa diperbaiki. Ban dalam yang robek karena dipaksakan oleh pengendaranya, ban dalam yang rusak di bagian yang sulit sekalipun, akan tetap beliau perbaiki. Hebatnya lagi tak ada biaya tambahan bagi pengendara.

Kakek Musa melakukan hal tersebut karena melihat begitu banyaknya pengendara yang tak punya cukup uang untuk mengganti ban dalamnya yang rusak atau hanya sekadar bocor. Ulah oknum lain yang tak bertanggung jawab ketika ban dalam yang hanya sekadar bocor tetapi harus diganti membuat banyak perspektif pengendara yang ban dalamnya bocor untuk selalu mengganti ban.

 

Minggu lalu, 12 Februari 2017, kami mengajak beliau dalam special project Ketimbang Ngemis Jakarta bertema #SoliaGoesToMall. Kakek Musa bahkan pompasudah tampil rapi sejak pagi dan siap menjemput kami di ujung jalan karena rumah beliau yang tak dapat dilalui roda empat. Sayang sekali, istri kakek Musa tidak dapat ikut karena dua hari sebelumnya dijemput oleh keponakan beliau yang berada di Depok untuk urusan keluarga.

Hal yang paling membuat beliau senang adalah memiliki pompa sepeda baru untuk digunakan dalam menunjang kegiatannya sehari-hari menambal ban pengendara yang bocor. Bagi kakek Musa, jasa tambal ban bukan sekadar mencari nafkah tetapi menolong orang lain ketika susah.

Editor: Eny Wulandari

5 Replies to “Jasa Tambal Ban, Kakek Musa: Banyak Pengendara Tak Punya Uang”

  1. ryan says:

    alhamdulillah waktu itu sempet ketemu beliau, beliau murah senyum banget sama siapa aja, alhamdulillah banyak jg yg kenal dan peduli sama beliau.

    sehat terus ya kakek,
    love u ???

  2. Ilham says:

    Sehat2 kek , sangat bantu skali kakenya dikala tak semua pengemdara memiliki uang lebih tp kake bisa mmbantu . Smga berkah untuk setiap usahanya ya kek .

  3. Lili says:

    Terharu bgt bacanya. Nggak sabar nunggu artikel tentang solia yg lain ?

  4. Bunga Sinaga says:

    Terimakasih KNJ sudah ngeUP berita yg aku post ini.. Kiranya Tuhan Yesus memberkati …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window