Kenapa harus mengemis? Begitulah kira-kira slogan hidup bapak Kuwon, 58 tahun. Beliau tetap berjualan selama masih sehat. Selain itu, beliau memilih berusaha dibandingkan mengemis untuk menanggung biaya hidup istri dan anak beliau.
Kami telah menyerahkan titipan bantuan dari sahabat dan donatur KNJ kepada beliau pada Minggu, 3 Juli 2022, dalam project eksekusi yang ke-61. Sehari-hari, beliau menjual minuman es dan kopi di trotoar jalan dekat Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat. Beliau sudah berjualan sejak 1995 hingga sekarang.
Di Jakarta, bapak Kuwon tinggal di sebuah lahan parkiran di samping mall tersebut bersama pedagang lainnya. Beliau hanya membayar Rp150 ribu untuk menaruh gerobaknya.
Penghasilan bersih beliau sekitar Rp70 ribu per hari. Beliau berjualan dari jam 11 siang hingga 11 malam. Ketika ada petugas satpol PP, beliau tidak berjualan hingga petugas satpol PP tersebut pergi. Barulah beliau berdagang yang terkadang baru bisa dimulai pukul 5 sore.
Istri dan anak beliau tinggal di kampung di Brebes, Jawa Tengah. Bapak Kuwon dan istri dikaruniai dua orang anak, dimana yang satu sudah menikah dan satunya masih berkuliah di Yogyakarta. Saat ini, anak beliau tersebut berada di semester enam.
Demi memenuhi keinginan anak beliau tersebut, bapak Kuwon telah menjual sawah untuk membayar uang kuliah. Setiap bulan, bapak Kuwon rutin mengirimi istri dan anak beliau.
Bapak Kuwon mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat dan donatur KNJ atas perhatian dan bantuannya dalam project eksekusi ke-61 ini.
Editor: Eny Wulandari