Semangat Kakek Nahrawi tidak pernah luntur. Meskipun sudah berusia 72 tahun, beliau tetap berkeliling menjual cincau untuk memunuhi kebutuhan keluarganya. Kegigihan itulah yang membuat kami memilih beliau sebagai salah satu sosok mulia atau solia penerima bantuan dari donatur KNJ dalam project ke-56 ini.
Kakek Nahrawi berjualan dari daerah rumahnya, yaitu di Jalan Pahlawan 2 sampai ke daerah Cidodol. Dari berjualan cincau keliling, kakek mendapatkan penghasilan antara Rp50 dan 100 ribu per hari. Kakek Nahrawi tinggal di Jalan Pahlawan 2, tepatnya di atas tanah milik pemerintah bersama istri dan enam anaknya. Sebenarnya, kakek memiliki delapan anak tetapi dua sudah meninggal. Tinggal di tanah milik pemerintah membuat kakek merasa takut jika sewaktu-waktu akan digusur. Tetapi beliau tidak memiliki pilihan lain karena penghasilan yang didapatkan dari berjualan cincau belum mampu untuk membayar kontrakan.
Kakek Nahrawi memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan gula. Saat penyakitnya kambuh maka beliau memutuskan untuk tidak berjualan hingga beberapa hari. Alasan kakek Nahrawi masih berjualan adalah beliau masih merasa mampu untuk menghidupi dirinya sendiri dan sang istri. Dirinya tidak ingin merepoti anak-anaknya yang kehidupannya juga serba pas-pasan.
Ada satu harapan yang kakek Nahrawi inginkan yaitu memiliki gerobak yang lebih layak untuk berjualan sehingga bisa menarik pembeli yang lebih banyak. Mendengar hal tersebut, tim KNJ yang berkesempatan untuk mendatangi kakek mengabulkan permintaan kakek Nahrawi.
Tim KNJ memberikan gerobak baru dari donatur untuk kakek berjualan. Kakek Nahrawi merasa senang memiliki gerobak baru dan mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur.