Buka aplikasi. Pilih tujuan. Cek tarif. Tunggu beberapa menit lalu ojek online pun sudah siap membawa kita. Tidak dipungkiri ojek online mentransformasi hidup banyak orang, termasuk kita sebagai konsumen.
Cepat dan murah menjadi solusi bepergian bagi warga Jakarta yang setiap hari berjibaku melawan kemacetan di hampir setiap sudut ibukota. Kami memperkenalkan bapak Kaprawi, 55 tahun. Maraknya ojek daring sudah pasti beliau ketahui. Namun, ojek onthel masih beliau tekuni untuk menafkahi keluarga tercinta.
Bapak Kaprawi adalah salah satu penerima donasi dalam project eksekusi November 2019 lalu. Beliau berasal dari Pemalang yang sudah merantau ke Jakarta sejak 1982. Beliau biasa mangkal di depan pintu keluar stasiun Kota, arah Mangga Dua. Bapak Kaprawi biasa bekerja mulai dari jam 6 pagi hingga 5 sore.
Dalam sehari, bapak Kaprawi memperoleh pendapatan sekitar Rp50 ribu dari lima hingga enam penumpang yang biasa beliau angkut. Tarif yang beliau tawarkan berbeda-beda ke setiap penumpang, tergantung tujuan mereka. Bapak Kaprawi mengontrak di Kampung Muka, dekat masjid Al Barokah. Beliau membayar R250 ribu per bulan untuk menyewa kontrakannya tersebut yang beliau tinggali seorang diri.
Bapak Kaprawi mempunyai pekerjaan sederhana tetapi mempunyai cita-cita yang besar untuk anak semata wayangnya. Anak bapak Kaprawi kini duduk di bangku kuliah. Beliau rela tidak pulang kampung agar bisa membiayai kuliah anaknya yang akan lulus kuliah Agustus 2020 nanti. Di sisi lain, istri bapak Kaprawi yang di kampung kini sedang sakit mata. Inilah yang menyebabkan istri bapak Kaprawi tidak lagi menjual sayuran seperti dulu.
Bekerja menjadi penyedia jasa ojek onthel tidak menyurutkan tekad pak Kaprawi agar anaknya mengenyam pendidikan tinggi. Alhamdulilah, amanah donatur telah kami serahkan kepada beliau. Bapak Kaprawi mengucapkan terimas kasih banyak kepada para donatur. Tak lupa beliau mendoakan agar kebaikan dari donatur dan sahabat KNJ dibalas oleh Sang Pencipta, amiin.
Editor: Eny Wulandari