Sosok mulia atau solia berikutnya adalah kakek Marullah, 65 tahun. Beliau masih bersemangat menjemput rezeki halal setiap harinya dengan menjual tisu di dekat masjid Assurur, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Per hari, penghasilan beliau antara Rp50 dan Rp100 ribu. Saat dagangan ramai, keuntungan dari menjual tisu antaraRp1 ribu dan Rp2 ribu per bungkus tisu yang dijual Rp10 ribu atau Rp15 ribu. Kakek Marullah tinggal dengan mengontrak bersama istri di daerah Kebon Jeruk. Sewa yang harus mereka bayar Rp1,5 juta per bulan.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang sudah berkeluarga dan tinggal di daerah Kalimantan. Sudah tiga tahun lebih lamanya kakek Marullah tidak bertemu dengan sang anak serta cucunya. Kakek Marullah hanya berkomunikasi lewat handphone yang beliau pinjam dari tetangga.
Istri kakek Marullah berkerja sebagai asisten rumah tangga juga di daerah Kebon Jeruk.
Kakek Marullah bercerita sebelum berjualan tisu beliau berkerja menjadi sopir angkot. Seiring bertambahnya usia, kakek Marullah sudah tidak kuat lagi berkerja sebagai supir angkot. Kaki beliau sering sakit setiap kali terlalu lama mengendarai mobil.
Terima kasih banyak sahabat dan donatur KNJ untuk perhatian dan bantuannya dalam proyek eksekusi ke-60 pada 5 Juni 2022 lalu.
Editor: Eny Wulandari