Kendala fisik tidak menyurutkan semangat bapak Edi Supriadi. Beliau berusia 55 tahun dan menderita tuna wicara. Bapak Edi biasa menjual sayuran di jembatan Manggarai setiap hari.
Bapak Edi mempunyai rumah di jalan Tambak tetapi sejak kebakaran rumah tersebut belum direnovasi.
Bapak Edi pun lebih sering tidur di lapak jualannya. Bapak Edi belum menikah. Dari pekerjaannya, bapak memperoleh penghasilan tidak menentu.
Pada hari saat penyerahan donasi project eksekusi Agustus 2019 lalu, beliau tidak ada di lapak jualannya padahal sudah janjian sebelumnya. Setelah bertanya-tanya, akhirnya kami menemukan bapak Edi sedang tidur lelap di rumahnya. Pintu rumahnya tidak terkunci, hanya diganjal meja untuk menutupi pintu yang rusak.
Beliau memang tidak bisa bicara tetapi beliau berusaha mengucapkan terima kasih kepada para donatur. Donasi berupa uang tunai Rp. 2.250.000, pakaian, dan alat sholat sudah diterima dengan baik.