Tim KNJ telah menyerahkan titipan donasi dari donatur untuk bapak Cecep dalam project 16 pada Minggu, 22 Januari 2017. Bapak Cecep berdagang asongan sejak 1990an. Ia berdagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai 1998. Awalnya beliau menggunakan gerobak untuk berjualan tetapi gerobaknya diambil setelah menjalani sidang.
Ia pun harus mengeluarkan Rp13 ribu untuk menebus gerobak tersebut, jumlah yang cukup besar saat itu. Ia juga harus merogoh kocek Rp5 ribu untuk menyewa mobil mengangkut gerobak itu sebab saat itu kondisi bannya sudah kempes.
Kepada KNJ kakek keren ini mengatakan istri beliau telah meninggal dunia sekitar dua tahun yang lalu. Dua anak beliau ikut mertuanya, yang satu tinggal di Bogor membantu usaha mertuanya sedangkan yang satunya tinggal di Sukabumi atau Semarang menjadi nelayan.
Bapak Cecep ini hidup sendiri di Jakarta dan tidak mempunyai tempat tinggal menetap. Ia biasanya tidur di teras BRI di Pasar Minggu saat malam. Sedangkan siang harinya, beliau beristirahat di tempat yang biasa dimanfaatkan untuk rehat karena ia sendiri baru berjualan mulai pukul 13.00 WIB.
Penghasilan beliau sehari-hari sekitar Rp50 ribu minus uang makan Rp20 ribu sehingga beliau hanya mengantongi penghasilan bersih Rp30 ribu. Terima kasih kepada seluruh sahabat dan donatur KNJ atas bantuan dan perhatiannya kepada bapak Cecep. Semoga Alloh swt membalas semua kebaikan kalian, amiiiin ya robbal’alamiiiin.
Penulis dan editor: Eny Wulandari