Sosok mulia berikutnya dalam project Kado Lebaran untuk Solia (KLUS) 1442 H adalah bapak Bambang, 57 tahun. Beliau adalah solia kesekian yang terdampak akibat pandemi COVID-19 dimana penjualan mainanannya menurun sebab anak sekolah terpaksa belajar di rumah.
Bapak Bambang berjualan di sekitar Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebelum pandemi, beliau sering mangkal di SMP 135, SMP 51, dan taman bambung kuning. Beliau menjual dari jam 07.00 hingga 13.30 WIB lalu beristirahat sejenak lalu lanjut menjajakan dagangannya mulai jam 16.00 WIB.
Akan tetapi, pandemi membuat bapak Bambang berkeliling di sekitar Pondok Bambu saja. Tidak ada anak-anak sekolah yang belajar dan bermain di sekitar taman tersebut. Pendapatan terbesar bapak adalah Rp100 ribu sedangkan terkecil yakni Rp30 ribu. Pernah barang jualan pak Bambang tidak ada yang laku. Terlebih saat pandemi seperti sekarang, bapak Bambang menggunakan modal sendiri untuk berjualan. Peminat pun jarang.
Bapak Bambang mempunyai seorang istri berusia 52 tahun. Sebelum pandemi, istri beliau bekerja di kantin sekolah tetapi saat ini hanya di rumah saja. Anak pertama pasangan ini telah bekerja sedangkan yang satunya masih duduk di bangku kelas 6 SD. Keluarga bapak Bambang mengontrak di sebuah rumah dengan biaya sewa Rp750 ribu dan listrik token Rp200 ribu.
Bapak Bambang dan istri hangat menyambut kami untuk menyerahkan donasi KLUS, berupa uang tunai, voucher belanja, cemilan, perangkat alat sholat, dan lainnya. Bapak Bambang mengucap syukur dan terima kasih atas bantuan dari donatur dan sahabat KNJ. Bahkan beliau sempat berlinang air mata karena terharu dengan bantuan yang memang sangat berarti bagi keluarga beliau.
Hingga saat ini, bapak Bambang masih bersemangat mencari nafkah sendiri dan tidak mau merepotkan anaknya yang masih sering membantunya. Beliau ingin fokus mempersiapkan masa depan anaknya yang masih kecil. Selagi masih diberi kekuatan dan kesehatan, lebih baik berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.
Editor: Eny Wulandari