Ajang Car Free Day (CFD) menjadi kesempatan banyak orang mencari rezeki, tidak terkecuali bagi nenek Siti, 83 tahun. Beliau berangkat dari rumah di daerah Cipinang sekitar pukul 6.30 WIB dengan tiga kali berganti kendaraan. Nenek mulai menawarkan kaos kaki dan masker di CFD kawasan belakang mall FX Sudirman, Jakarta Pusat, sejak pagi. Paling tidak pukul 8 pagi WIB nenek sudah sibuk berdagang.
Untuk ongkos PP ke CFD tersebut, beliau mengeluarkan sekitar Rp70 ribu. Selain di kawasan tersebut, nenek Siti berpindah-pindah lokasi berjualan. Sabtu misalnya, nenek berdagang di Jalan Cik Di Tiro. Setiap Jumat beliau berdagang di masjid Sunda Kelapa.
Sudah 20 tahun nenek menjual kaos kaki yang beliau beli di Jatinegara atau Tanah Abang. Untuk 1 kaos kaki biasa, nenek menawarkan Rp10 ribu dengan keuntungan Rp5 atau Rp6 ribu. “Untuk masker sekarang sudah kurang laku,” ujar beliau.
Nenek merupakan warga Bangka. Sejak 1973 beliau merantau ke Jakarta. Sebelum menjual kaos kaki, nenek sudah bergonta-ganti barang jualan. Bahkan, nenek pernah menjadi pemijat. Nenek juga beberapa kali berpindah lokasi tinggal tetapi paling lama tinggal di kawasan Menteng.
Saat ini, rumah yang beliau tinggali bukanlah milik pribadi. Rumah tersebut kepunyaan anak dari orang yang sering membantu beliau dari dulu. Untuk membayar tagihan listrik, air, dan potong rumput, nenek yang harus membayarnya sendiri.
Saat ini, nenek menderita sakit saraf terjepit yang sudah dialami sekitar 10 tahun. Nenek sudah dua tahun berhenti check up untuk sakitnya ini. Beliau bersyukur dengan bantuan yang diberikan donatur dan sahabat KNJ dalam project eksekusi ke-68 ini sebab bisa membantu untuk membeli obat-obatan untuk meredakan sakit saraf terjepit tersebut.
Nenek Siti orang yang senang memberi dan kerap menerima kebaikan orang lain. Kata beliau, “Sering kasih nggak akan bikin kita miskin.”
Penulis dan editor: Eny Wulandari