Ada yang masih ingat dengan beliau? Ya, kakek Abdurrahman, 85 tahun, adalah sosok mulia atau solia pertama yang kami eksekusi alias memperoleh bantuan dari donatur dan sahabat KNJ pada 2015. Sudah lama sekali ya?
Alhamdulillah, pada Minggu, 6 November 2022, kami mengunjungi beliau kembali untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan amanah bantuan dari sahabat dan donatur KNJ berupa paket sembako dari Sajiwa Foundation dan uang tunai Rp300 ribu.
Hingga sekarang, kakek Abdurrahman masih menjual koran di pom bensin Pertamia Tebet atau tepatnya, seberang Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Saat kami datang ke lokasi berjualan tersebut, beliau tidak ada di lokasi. Ternyata setiap jam 12 siang beliau pulang untuk sholat dan istirahat hingga jam 1 siang. Kemudian, beliau kembali berjualan.
Kami memutuskan untuk mencari rumah kakek. Setelah bertanya-tanya, akhirnya kami bertemu dengan anak beliau. Kami pun langsung diajak ke rumah beliau. Pendapatan beliau berjualan koran ternyata tidak pernah habis sehingga mendapat penghasilan tidak tentu. Namun terkadang ada yang memberi Rp50 ribu untuk koran yang sehargaRp6 ribu.
Kakek menceritakan kegiatan sehari-harinya selama 10 tahun berjualan koran. Untuk perjalanan dari rumah ke tempat berjualan, cucu beliau akan mengantar dan menjemput pulang. Kakek berjualan dari pagi hingga sore pukul 5 sore. Sebelum sakit seperti saat ini, kakek pernah bekerja di PT Adhi Karya Tbk, salah satu badan usaha milik negara yang bergerak di bidang konstruksi sebagai petugas keamanan. Beliau memiliki rumah besar serta beberapa kostan namun semua dijual untuk biaya berobat dan biaya kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Awal mula sakit pertama kali berupa tumbuhnya benjolan di hidung dan harus dioperasi. Operasi dilakukan empat kali namun belum menemukan penyebab sakitnya. Setelah berobat ke kyai, ternyata bapak Abdurrahman mengidap kanker.
Kemungkinan akibat salah penanganan atau penggunaan laser sinar X pada bagian operasinya, wajah, hidung, dan mulut kehilangan fungsinya. Sebagai contoh, mata sebelah kanan tidak bisa melihat dan (maaf) bagian mulut wajah yang sumbing membuat tidak bisa makan normal. Dalam artian, beliau harus memakan nasi lembut atau bubur. Selain itu, pendengaran sekarang kurang jelas, bahkan berbicara juga.
Saat ini kakek dirawat dan dijaga oleh anak perempuannya bernama ibu Fauziah yang juga kadang sakit. Kakek sendiri mempunyai delapan anak, empat perempuan dan empat laki-laki. Selama sekitar dua tahun, Sajiwa menanggung kebutuhan kakek. Apabila ada kekurangan atau kebutuhan, ibu Fauziah menghubungi salah satu anggota Sajiwa. Bahkan Sajiwa juga membiayai kebutuhan pengobatan ibu Fauziah dan modal membuat warung.
Selain Sajiwa, banyak artis yang telah datang ke rumah beliau, seperti Atta Halilintar, Baim Wong, dan lainnya. Bahkan rumah kakek dibangun oleh YouTuber Anisa empat tahun lalu. Setelah lama berbincang kami memberikan donasi kepada kakek. Beliau mengucapkan terima kasih kepada donatur. Tak lupa, beliau mendoakan agar kita semua sehat, selalu murah rezeki atas kebaikannya.
Editor: Eny Wulandari