Sosok mulia atau solia terakhir adalah kakek Slamet, 70 tahun. Beliau juga telah memperoleh bantuan dari donatur dan sahabat KNJ dalam project eksekusi ke-63 pada 2 Oktober 2022.
Sehari-hari, kakek Slamet menjual rambut nenek atau harum manis mulai pukul 8 atau 9 pagi hingga 5 sore. Lokasi beliau berdagang adalah dari masjid Assurur hingga Jalan E Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Habis atau tidak habis jajanan yang beliau jual, ia akan tetap pulang pada jam tersebut. Beliau bercerita memperoleh pendapatan antara Rp40 dan Rp60 ribu per hari dari hasil jualannya.
Rambut nenek yang dijual beliau ambil dari pabrik kemudian beliau bungkus memakai plastik yang sebelumnya sudah disiapkan. Beliau mengaku berjualan rambut nenek lumayan riskan. Hal ini disebabkan rambut neneknya mudah layu dan lengket jika terjadi perubahan cuaca ekstrem, seperti sangat terik atau hujan lebat. Terlebih belakangan ini sering kali hujan datang.
Sepeda yang juga menjadi gerobaknya milik beliau sendiri. Awalnya beliau meminta tukang untuk membuat gerobak kayunya namun beberapa bagian tidak sesuai hingga beliau rakit dan rapikan sendiri.
Kakek Slamet tinggal di Jl. Al-Ikhlas, RT. 011, RW. 06, No.37, Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Di Jakarta, beliau mengontrak sedangkan istri beserta anak dan cucunya menetap di kampung. Kakek bercerita bahwa beliau jarang sekali pulang. Pulang kampung beliau lakukan saat mempunyai rezeki berlebih.
Alhamdulillah, kakek Hamid dalam keadaan sehat wala’fiat. Terkadang beliau mengalami batuk ringan. Sebagai solusi, kakek sudah mempersiapkan obat batuk sachet di gerobaknya. Beliau memiliki darah tinggi. Terakhir cek di Puskesmas terdekat sekitar tiga bulan yang lalu. Dikarenakan KTP beliau domisili Jawa, kakek tetap membayar obat meski mempunyai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS.
Beliau sangat berterima kasih atas donasi yang diberikan melalui KNJ. Selama ini saat hujan turun, kakek hanya memakai plastik yang beliau tempelkan di payung ukuran sedang yang bahkan tidak menutupi seluruh badan beliau. Tas pinggang beliau juga sudah jebol atau robek yang membuatnya membungkus HP Nokia ke dalam plastik dan menaruhnya di sepeda.
Beliau sangat bersyukur karena kaos, jas hujan, dan tas yang beliau dapatkan sesuai dengan yang ia butuhkan. Sejumlah donasi uang yang diberikan dan sembako dari Sajiwa Foundation kakek akan pakai untuk keperluan sehari-hari di kampung dan beliau berencana ingin membuka usaha/berjualan di kampung.