Nenek Partini atau yang biasa dipanggil budhe Par merupakan sosok mulia atau solia kami yang menerima bantuan dari sahabat dan donatur KNJ pada Minggu, 3 Juli 2022. Dalam project eksekusi ke-61 tersebut, kami bersyukur bisa menjumpai dan berbincang banyak dengan ibu inspiratif ini.
Budhe Par kini berumur 51 tahun. Baru tiga bulan beliau menjual kopi dan aneka minuman di bawah kolong tol Kopilas, daerah Joglo, Jakarta Barat. Sebelumnya, beliau menjual mainan selama 20 tahun. Apa daya usaha tersebut terhenti akibat wabah COVID-19.
Beliau mulai berjualan sejak pukul 6 pagi hingga Maghrib. Penghasilan kotor sehari-hari mencapai antara Rp50 dan Rp100 ribu. Ketika lebih dari Rp150 ribu, beliau bisa membeli makanan berdua dengan suami. Saat tidak demikian, uang akan digunakan untuk makan ke esokan harinya sebab uang tersebut dipotong untuk membayar utang sebesar Rp3 juta di bank berjalan. Beliau berutang untuk membiayai pengobatan suaminya yang sedang menderita stroke.
Suami beliau menjalani terapi selama dua minggu sekali dengan biaya antara Rp150 dan Rp170 ribu. Beliau bercerita sering ada yang berutang padanya namun tidak semua membayar utang mereka.
Budhe Par berasal dari Purwodadi, Jawa Tengah. Di Jakarta, pasangan ini mengontrak dengan biaya Rp700 ribu per bulan di daerah Taman Alfa Joglo. Harga tersebut sudah mencakup biaya listrik dan air. Saat kami mensurvei beliau, budhe Par sedang tidak berjualan dan digantikan oleh kakaknya. Saat itu, kaki beliau tidak kuat mendorong gerobak lantaran penyakit darah tinggi dan stroke.
Pasangan ini dikaruniai empat orang anak yang kesemuanya sudah berkeluarga dan mempunyai kondisi ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan kondisi beliau. Sehingga, budhe Par tetap berusaha agar tidak merepotkan anak-anaknya.
Beliau mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan sahabat dan donatur KNJ. Donasi dari sahabat dan donatur KNJ akan beliau gunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar sisa utang beliau.
Editor: Eny Wulandari