Sudah sekitar 30 tahun kakek Resmidi, 67 tahun, menawarkan tahu gejrot di kawasan Condet, Jakarta Timur. Tahu gejrot pastinya sudah populer di kalangan sahabat KNJ. Rasanya yang pedas dan asam membuat penggemar kuliner menantikan tahu gejrot sebagai camilan penggugah selera.
Kakek Resmidi merupakan salah satu penjual tahu gejrot, camilan tradisional yang masih mempunyai banyak penggemar setia. Beliau menjadi salah satu sosok mulia atau solia yang telah menerima bantuan dari donatur dan sahabat KNJ dalam proyek eksekusi ke-60 pada 5 Juni 2022.
Beliau tinggal di mess bersama dengan 25 penjual tahu gejrot lainnya di daerah dekat Jembatan Kuning, Pasar Minggu. Istri dan tiga anak beliau tinggal di Brebes. Seluruh anak beliau telah berumah tangga.
Jam berdagang kakek dimulai dari pukul 11 siang hingga 12 malam. Berbekal 350 tahu per hari, kakek Resmidi memperoleh penghasilan sekitar Rp50 ribu setiap harinya. Beliau mengatakan akan menghangatkan tahu jika tidak habis pada hari itu. Kemudian, tahu tersebut akan beliau jual ke esokan harinya. Uang yang beliau peroleh dipakai untuk memenuhi kebutuhan diri dan sang istri.
Kakek bersyukur bos tahu memfasilitasi tempat tinggal dan makan selama bekerja di Jakarta. Beliau mengeluhkan sakit pada bagian pinggang dan dengkul karena sering berjalan. Beliau juga merokok dari kecil. Meski sakit di pinggang dan dengkul, beliau tidak melakukan pengobatan.
Mengemis merupakan perbuatan yang memalukan bagi beliau. Karenanya, kakek Resmidi tetap giat bekerja di usia senjanya meski harus bekerja dengan jam kerja melebihi standar aturan jam kerja pegawai.
Kakek Resmidi berterima kasih pada para donator yang telah memberikan apresiasi kepadanya.
Editor: Eny Wulandari