what's on|

Sepedanya penuh dengan karat, jari-jari rodanya pun sudah ompong, tetapi beliau tidak pernah berhenti untuk terus mengayuh sepedanya. Berkeliling dari kontrakannya hingga ke Kemandoran menjajakan es krimnya sebagai pelepas dahaga saat hari terik di Jakarta. Beliau adalah kakek Imam. Walau sudah berusia 67 tahun tetapi semangatnya untuk terus bekerja tidak pernah pudar, masih ada keluarga di kampung yang harus beliau nafkahi.

Kakek Imam terpilih sebagai solia dalam project The Next Level of UPS (Upgrade Peralatan Solia) sebagai bentuk apresiasi sahabat dan donatur kami terhadap kakek Iman yang gigih berusaha walau usia sudah lanjut. Project ini kamu sengaja luncurkan dalam menyambut ulang tahun ke-6 yang bertemakan KNJ A-Six: Growing As One. Ini adalah kali ke-2 mengadakan project UPS dimana sebelumnya pernah kami adakan pada ulang tahun kami yang ke-4.

Di hari itu, tepatnya 19 Juni 2021, menjadi hari special buat kakek Iman. Sebuah sepeda baru telah menanti beliau agar dipergunakan untuk menjual es krim. Sepeda ini dilengkapi kursi yang empuk dan nyaman untuk diduduki, tempat untuk menaruh es krim dan keranjang untuk mendukung peralatan jualan beliau. Selain sepeda, beliau juga memperoleh bantuan uang tunai sebesar Rp1 juta, cool box dan ice pack gel agar es krimnya selalu dingin.

Raut muka bahagia terpancar dari wajah kakek Imam ketika menerima pemberian tersebut. Tak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada tim KNJ dan para donatur yang telah membantunya dan beliau berdoa agar hajat sahabat dan donatur KNJ dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Jika sahabat ada yang bertemu dengan kakek Imam, dibeli ya es krim beliau.

Mohon doanya sahabat KNJ agar setelah pandemi berakhir, kami akan mengadakan project UPS setiap bulannya mendampingi project eksekusi kami. Nantikan ya!

4 Replies to “Sepeda Baru untuk Kakek Imam Berjualan Es Krim”

  1. M seto Pranoto says:

    Allah swt menyuburkan jual beli …. kita lah yg menyirami. komunitas ini keren banget memang yg perlu dibantu adalah mereka yg selalu gigih mau berusaha. kecuali memang betul betul tidak mampu berbuat apa apa karena kondisi. saya sedang membangun komunitas infaaq produktif. yaa berinfak tapi menghasilkan keuntungan. Bagaimana caranya? bergotong royong lah keroyokan seperti semut dan lebah. apa yang dikeroyok? membeli tagihan usaha yg jelas dibayar. aaah harus ngobrol detail untuk merancang programnya… pokoknya keren deh.. membelikan sepeda kepada sosok mulai bpk penjual es krim itu infaaq priduktif, membantu alat berjualan, tetapi donatur “hanya” memperoleh ganjaran pahala atau kepuasan dan rasa bahagia bisa berbagi. Infaaq produktif yg sedang saya bangun komunitasnya munfik (orang yg berinfak) juga memperoleh bagi hasil keuntungan selain ganjaran pahala dan perasaan bahagia bisa berbagi dan membantu.. memang diperlukan sejumlah “banyak” munfiq untuk meraih skala ekonomi yang memadai… diskusi yuuk secara personal kan ada email saya

    • Eny Wulandari says:

      Terima kasih banyak atas apresiasinya kak. Dan salut untuk inisiase komunitasnya. Saya coba bicarakan dgn tim dulu ya.

  2. M seto Pranoto says:

    keren

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window