Sudah puluhan tahun dijalani pak Oman berjualan roti keliling untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Roti tersebut didapat dari sebuah pabrik yang dimana memang khusus mempekerjakan orang-orang, seperti Pak Oman, sosok mulia penerima bantuan project eksekusi Juni 2021.
Pak Oman biasa berkeliling di daerah Matraman, Jakarta Timur, dari pukul 17.00 hingga 20.00 tergantung dari penjualan rotinya. Beliau juga kerap kali berkeliling dari pagi. Berjualan roti ini nyatanya masih belum bisa mencukupi kebutuhan beliau, apalagi di masa pandemi saat ini omset penjualan sangat turun drastis.
Pak Oman sendiri belum memiliki tempat tinggal, sehingga dia memutuskan untuk tinggal di asrama karyawan yang disediakan oleh bosnya. Dengan demkian, beliau tidak perlu membayar uang bulanan, tetapi beliau dituntut untuk memenuhi target harian penjualan yaitu sebesar Rp200 ribu. Uang tersebut terlampau besar bagi beliau bahkan sering tidak terpenuhi hingga menyebabkan utang di hari selanjutnya. Tidak jarang, pak Oman menggunakan uang pribadinya untuk membayar hutang tersebut. Oleh karena itu, pak Oman terkadang merasa terbebani dengan adanya target harian.
Selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, masih ada seorang istri dan seorang anak perempuan yang harus beliau nafkahi. Anaknya masih duduk di bangku SMK dan tinggal dengan istrinya di Sukabumi, Jawa Barat. Sehingga setiap bulan, beliau mengirim uang bulanan untuk membiayai sekolah anaknya sebesar Rp350 ribu dan biaya hidup sehari-hari untuk istri dan anaknya. Uang bulanan tersebut berasal dari tabungan yang diikuti beliau dari pabriknya. Meskipun berada dalam kondisi pas-pasan, beliau tidak pernah berhenti untuk bersyukur dalam menjalani hidup. Salah satu yang pak Oman syukuri adalah masih diberi kesehatan.
Ketika tim KNJ datang, beliau menerima dengan baik. Pak Oman merasa sangat terbantu dengan donasi yang diberikan oleh para donatur. Bahkan beliau turut menetetskan air mata ketika menerima donasi yang diberikan. Donasi tersebut rencananya akan digunakan untuk melunasi hutang kepada bosnya serta tidak lupa untuk mengirimkannya ke kampung. Tidak luput ucapan terima kasih keluar dari mulut beliau untuk para donatur dan tim KNJ yang telah membantunya.
Seperti itulah kisah pak Oman yang telah menjalani setengah dari hidupnya untuk berjualan roti keliling. Dari Pak Oman, kita dapat belajar bahwa merasa cukup dan tidak menyerah adalah kunci untuk menjalani kehidupan. Meskipun beliau dalam kekurangan tetapi tekadnya yang kuat membuat beliau tidak berhenti mencari jalan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya di kampung. Maka dari itu, mari kita bantu pak Oman dengan membeli roti yang dia jual. Memberi dengan membeli.
Editor: Eny Wulandari