Umurnya sudah 60 tahun, tetapi kegigihannya dalam bekerja tidak pernah luntur. Terik panas matahari Jakarta tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk bisa memperoleh uang agar bisa memberi kehidupan yang cukup untuk keluarganya yang menunggu di rumah.
Beliau adalah kakek Kiswanto, pedagang rujak buah yang masih menelusuri daerah Condet hingga ke Jembatan Gantung, Pasar Minggu, Jakarta Timur. Beliau berkeliling di daerah tersebut untuk menjajakan dagangannya dan mencari pembeli sebanyak-banyaknya.
Sebelum memulai jualan, kakek Kiswanto membeli sendiri buah-buahannya di pasar induk dengan modal Rp200 ribu dan diantar-jemput oleh anaknya. Setelah itu, beliau mempersiapkan buah-buahnya sebelum disimpan dalam akuarium yang akan ia dorong bersama gerobaknya.
Di masa pandemi ini, penghasilan kakek menurun sangat drastis, apalagi di musim penghujan saat ini membuat orang-orang semakin jarang keluar rumah. Bahkan dalam sehari, kakek pernah mendapatkan penghasilan hanya Rp15 ribu. Padahal dulu sebelum pandemi, beliau bisa memperoleh antara Rp300 dan 350 ribu/harinya. Tentu saja biaya tersebut belum bisa menutupi kebutuhanny. Maka dari itu, sebagai tambahan biaya hidup, istri kakek Kiswanto menjadi buruh cuci/gosok dengan penghasilan Rp400 ribu/bulan/rumah.
Kakek Kiswanto prertama kali datang ke Jakarta pada 2004. Sebelumnya beliau tinggal di Banjarnegara, Jawa Tengah. Di Jakarta, dirinya tinggal di sebuah kontrakan di daerah Condet bersama dengan istrinya dan anak keduanya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK. Beliau menyewa kontrakan dengan harga Rp1,1 juta, belum termasuk Rp200 ribu untuk membayar tagihan listrik per bulan.
Ada satu kebiasaan Kakek Kiswanto yang sangat mulia yaitu bersedekah. Di tengah hidupnya yang masih serba kekurangan, beliau masih memikirkan sekitarnya. Beliau seringkali membagikan buahnya yang tidak habis secara gratis kepada orang-orang yang bernasib sama, sepertinya yaitu para penjual ataupun tukang parkir. Rasa rendah hatinya sangatlah patut dicontoh oleh banyak orang untuk terus bersyukur akan keadaan dan tidak lupa dengan sekitar.
Paada 7 Maret 2021, tim KNJ mendatangi beliau untuk menyampaikan donasi dari para donatur agar dapat membantu kakek Kiswanto. Rasa bahagia dan terharu terpancar jelas dari mimik wajahnya ketika beliau mendapatkan donasi dan bingkisan. Kakek Kiswanto tidak lupa mengucapkan syukur atas rezeki yang ia peroleh dari kerja kerasnya.
Ucapan terima kasih dan doa beliau berikan untuk para donatur dan tim KNJ agar Allah swt memberikan kelancaran dalam semua urusan. Uang donasi tersebut akan beliau gunakan untuk membetulkan roda gerobkanya dan sebagai modal tambahan.
Editor: Eny Wulandari