Allah selalu bisa mengingatkan hamba-Nya untuk selalu bersyukur minimal setiap harinya. Siang ini saya kembali dipertemukan dengan sosok mulia pedagang peralatan rumah tangga dengan kaki yang sudah tidak lagi sempurna.
Sebelumnya saya sering melihat beliau dalam perjalanan menuju kantor. Namun karena terburu-buru jadi saya hanya sebatas melihat dan memfotonya ketika sudah jauh.
Beliau bernama kakek Purwito, berusia 60 tahun. Sudah sekitar 2 tahun beliau berkeliling menjual peralatan rumah tangga di sekitar Condet hingga Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kakek Purwito tinggal bersama penjual lainnya dan atasan penjual peralatan rumah tangga di Jalan Batu Kinyang, Condet, Jakarta Timur.
Penghasilan seharinya tidak menentu. Beliau rerata menjual tiga hingga empat perabotan dalam sehari. Hasil penjualan tersebut beliau setor ke atasannya tersebut. Kakek membeli makanan sehari-hari di warung makan.
Beliau mempunyai seorang anak dan dua orang cucu di kampungnya di Purbalingga, Jawa Tengah. Sekali dalam 25 hari beliau pulang untuk menjenguk anaknya. Istri kakek sudah meninggal dunia karena sakit setelah menemani kakek selama 32 tahun.
Kakek bercerita beliau menderita tumor tulang saat masih berusia 18 tahun. Kaki beliau saat itu sakit. Saat berumur 50an tahun atau pada 2008, beliau terjatuh yang menyebabkan kakinya patah. Dokter menganjurkan kaki kakek untuk diamputasi.
Sungguh salut buat kakek Purwito yang hingga sekarang masih semangat bekerja. Bahkan beliau mengatakan kakinya sekarang sudah tidak lagi sakit. Kakek tetap bekerja di usia senja sebab tidak mau merepotkan anak-anaknya. Malahan beliau ingin membantu anak dan kedua cucunya.
Senang kami mendengarkan langsung cerita inspiratif kakek Purwito saat menyerahkan titipan bantuan dari donatur Minggu, 6 September 2020. Dalam project ke-48 tersebut, kakek menitipkan terima kasih untuk donatur dan sahabat KNJ semua. Sehat terus ya, kek, amiiin
Penulis: Ima
Editor: Eny Wulandari