Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Kakek Marwan sudah 20 tahun menjadi penyapu jalanan di dekat lampu merah RSIA Brawijaya, Jakarta Selatan. Usia beliau kini sudah 95 tahun. Walau sudah lanjut, beliau tetap ingin bekerja, pantang mengemis dari orang yang melihatnya.

Kakek tinggal di sebuah kontrakan yang beralamatkan di gang Reformasi, RT 002/RW 08, No. 22, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kakek telah pension sejak lama tetapi beliau memilih menjadi penyapu jalanan untuk bisa menafkahi keluarga.

Kesehatan kakek sendiri sebenarnya sudah tidak seperti dulu. Pendengaran kakek sudah berkurang. Untuk berbicara saja kakek kesulitan. Menurut istrinya, kakek sudah pikun, bahkan untuk berjalan pun kakek sudah tergopoh-gopoh karena sudah renta. Istrinya bercerita bahwa kakek pernah jatuh saat menyapu jalanan karena cuaca saat itu sedang hujan. Alhamdulillah ada karyawan RSIA Brawijaya yang menolong kakek untuk diobati lalu mengantar pulang ke rumahnya.

Kakek Marwan ini juga merupakan salah satu solia KLUS 2019 lalu, jadi kami tidak kesulitan untuk mencari alamat tinggal beliau. Saat kami berkunjung kerumahnya, kakek sedang beristirahat dan kami disambut oleh istri beliau yang ternyata masih ingat dengan kami. Istri beliau sedang melayani pembeli di warung kecilnya yang berada didepan rumahnya, dan menurut istri beliau warung  tersebut juga merupakan pemberian dari sebuah yayasan agar kakek tidak perlu menyapu jalanan lagi.

Saat ditemui kakek tidak banyak berbicara. Saat pandemi COVID-19, pemasukan dari warungnya sedikit sekali. Alhamdulillah masih ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan ekonominya, kata istri beliau.

Berhubung waktu sudah sore, kami pamit kepada kakek usai memberikan donasi berupa uang tunai sebesar Rp4.200. 000. Mudah-mudahan bantuan donatur dan sahabat KNJ tersebut dapat membantu perekonomian kakek serta modal tambahan untuk warungnya.

Istri kakek sangat berterima kasih banyak kepada para donatur dan sahabat KNJ, karena donasi tersebut sangat membantu kakek dan keluarga saat pandemi ini.

Editor: Eny Wulandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window